Senin, 26 Maret 2018

WUSHU (武術)

Pengertian Wushu Wushu (武術; bahasa Tionghoa: wǔshù) secara harafiah berasal dari dua kata, yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah ilmu perang, sedangkan arti kata “Shu” adalah seni. Sehingga Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk bertempur/bela diri. Ini merupakan istilah yang lebih benar dibanding dengan istilah yang lebih terkenal tapi salah dalam penggunaannya, Kungfu , yang berarti “ahli” dalam bidang tertentu, tidak hanya terbatas dalam bela diri. Semua kategori Seni bela diri China yang tradisional, keras dan lembut dapat disebut Wushu. Wushu keras termasuk tinju selatan Nanquan dan tinju panjang Changquan . Wushu lembut termasuk tinju Taiji , Telapak Baguazhang , dan tinju Xingyiquan. Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh etnis China yang menetap di wilayah Asia Tenggara (terutama Indonesia) seringkali disebut dengan istilah Kuntao. 5 Elemen Wushu * Air : melambangkan kehidupan dan kelembutan, karena air memberi makan tumbuhan dan bentuk air sendiri yang selalu sesuai dengan wadahnya. * Kayu : melambangkan tulang dan otot, sebagai energi dari kehidupan yang jika terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot). * Api : melambangkan kekuatan dan ketangkasan, memberi nutrisi dari hasil pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan. * Tanah : melambangkan pertahanan, memberikan tempat bagi berbagai unsur untuk berkembang. * Logam : melambangkan penggunaan senjata, mengkombinasikan berbagai unsur yang bermanfaat untuk menguasai berbagai senjata yang sangat penting bagi Wushu. Hubungan berbagai unsur dalam Wushu adalah air mendinginkan api, api menempah logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air. Jadi, semua unsur ini saling berhubungan satu sama lain. Wushu pada dasarnya terdiri dari dua disiplin ilmu, yakni Taolu (套路; jurus/style) dan Sanda/sanshou (散打; tarung/sparring). Dalam Taolu, terbagi menjadi dua jenis juga, yakni menggunakan tangan kosong dan senjata (pendek-panjang). Masing-masing memiliki beberapa nomor di dalamnya, yang akan dijelaskan lebih jauh dibawah. Sedangkan Sanda adalah nomor pertarungan dalam Wushu; dibagi dalam kategori berdasarkan berat badan (48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg). Nomor-nomor Pada Taolu 1. Tangan Kosong * Changquan (长拳 atau pukulan panjang) mengacu pada gaya wushu bergaya/ciri khas panjang, seperti Chaquan (查拳), Huaquan (華拳), Hongquan (洪拳, “banjir tinju”), dan Shaolinquan (少林拳), tetapi bentuk wushu yang bergaya modern ini awalnya berasal dari gerakan dan gaya tradisional dari utara; dimana orang-orang utara hidup/tinggal dekat dengan ibukota, dimana kehidupan mereka lebih damai dan aman serta didukung oleh tanah yang subur, sehingga mereka tidak sekuat orang-orang selatan. Gaya Changquan adalah yang paling banyak dilihat dari bentuk wushu; di dalamnya sudah termasuk kecepatan, kelincahan, kegesitan, akurasi, dan fleksibilitas. Selain itu, Changquan atau jurus utara ini menitikberatkan pada tendangan, memeliki serangan panjang dan cepat, teknik loncatan dan putaran yang indah. Changquan sulit untuk dilakukan/dipraktekkan dalam waktu singkat, karena membutuhkan fleksibilitas yang besar dan badan yang atletis. Kebanyakan dari para praktisinya sudah berlatih sejak usia muda. * Nanquan (南拳 atau tinju selatan) mengacu pada gaya wushu yang berasal dari China selatan, didalamnya termasuk Hongjiaquan (Hung Gar,洪家拳), Cailifoquan (Choy Li Fut,蔡李佛拳), dan Yongchunquan (Wing Chun,咏春拳). Gaya Nanquan terkenal karena pukulannya yang kuat dan keras, gerakan kuda-kuda yang stabil, memiliki posisi sikap badan yang rendah serta gerakan tangan yang rumit dan cepat untuk serangan-serangan jarak dekat. Serangannya efektif dan efisien serta mematikan, didukung oleh teriakan dan gertakan dalam menyerang. Bentuk wushu yang bergaya modern ini awalnya berasal dari gerakan dan gaya tradisional dari selatan; dimana orang-orang wilayah selatan China tinggal di daerah yang kurang subur dan dekat pelabuhan, sehingga mereka menajalani kehidupan yang keras. * Taijiquan (太极拳, Tai chi chuan) adalah gaya wushu dikenal lambat dan gerakannya terlihat santai. Taijiquan sering dianggap sebagai metode latihan untuk orang tua/lanjut usia, dan kadang-kadang dikenal sebagai “T’ai chi” di negara-negara Barat atau untuk orang lain sudah terbiasa dengan wushu. Bentuk wushu ini merupakan kompilasi modern yang didasarkan pada Yang (楊) style Taijiquan, juga termasuk gerakan Chen (陈), Wu (吴), Wu (武), dan Sun (孫) style. Taiji juga sering disebut sebagai ilmu bayangan. Gerakan-gerakan dari Taiji terkesan lambat, lembut, memutar secara kontinue dan tidak terputus. Permainan jurus Taiji ini sekilas terlihat tidak begitu istimewa, tetapi jika diselami lebih dalam lagi akan terlihat kesempurnaan jurus ini. Jurus Taiji sangat susah untuk dimengerti karena memiliki makna dan pengertian yang sangat dalam, bahkan ada anggapan bahwa Taiji merupakan ilmu yang paling sempurna. Taiji banyak digunakan untuk latihan kesehatan dan olahraga. 2. Senjata Pendek * Dao (刀 atau golok; disebut juga 刀術 – Daoshu) mengacu pada semua golok yang berbentuk melengkung seperti daun willow. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Golok dikenal memiliki karakter permainan yang galak, ganas, pemberani, cepat, bertenaga, tangkas serta gesit. Gerakannya didominasi oleh bacokan serta tusukan, gerakan manangkis dan menyerang terkombinasi dengan apik. Tangan yang tidak memegang golok berfungsi sebagai penyeimbang gerakan dan keindahan jurus. * Nandao (南刀 atau golok selatan) mengacu pada semua golok yang berbentuk melengkung pada umumnya. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Nanquan. Senjata ini tampaknya didasarkan pada pedang kupu-kupu dari Yongchunquan, gaya yang berasal dari selatan yang terkenal. Dalam standar Wushu, golok telah diperpanjang dan diubah sehingga hanya satu yang digunakan (sebagai lawan sepasang). Seperti juga pada toya selatan (Nan Gun) dan jurus-jurus selatan lainnya, golok selatan juga memiliki gerakan yang galak dan keras, disertai dengan suara teriakan dan gerakan patah-patah dan tegas, cepat, gesit dan bertenaga. * Jian (剑 atau pedang bermata dua) mengacu pada semua pedang bermata lurus (Straight Sword). Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Pedang bergerak lembut tetapi tetap terlihat ‘gentlement’. Gerakannya mirip burung Hong, banyak gerakan memutar, menangkis dan menusuk. Gerakan-gerakannya lincah, lembut, gentel dan sangat cepat. Penekanan jurus pedang ini terletak pada pergelangan tangan. Sekilas jurus pedang ini mudah dimainkan tetapi dilihat dari segi tekniknya pedang adalah jurus yang sangat tinggi tekniknya dan sangat sulit untuk dimainkan. * Taijijian (太极剑 atau pedang Taiji) adalah gaya/jurus pedang yang dimainkan berdasarkan gaya/jurus Taijiquan. Sama halnya dengan Taijiquan, Taijijian juga memiliki karakter yang lembut, mengalir, kontinue, serta tidak terputus. Gerakan Taijijian tentunnya mengadopsi gerakan pedang dimana di dalamnya terdapat gerakan memotong, menebas dan menusuk. 3. Senjata Panjang * Gun (棍 atau toya; disebut juga 棍術 – Gunshu) adalah senjata tongkat panjang yang terbuat dari kayu lilin putih. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Toya terkenal sebagai nenek moyang dari segala jenis senjata, karena banyak senjata yang dikembangkan dari toya. Toya merupakan senjata yang populer dan praktis. Karakter gerakan toya adalah gerakan cepat memukul, menotok, menyapu, menangkis, menekan, sontekan keatas, bertenaga. Gerakan toya sering berubah-ubah dengan cepat sehingga cukup membingungkan tetapi gerakannya tampak hidup dan lincah. Gun Shu lebih dominan dimainkan dengan tangan kanan serta lebih banyak main di belakang badan * Nangun (南棍 atau toya selatan) sama seperti Gun/toya, tetapi menggunakan gaya/style Nanquan yang memiliki karakter lebih bertenaga dan keras. Ukuran toyanya biasanya lebih pendek sedikit dari Gun Shu, serta sedikit lebih besar. Karena toya ini merupakan jurus selatan maka gerakannya tampak patah-patah tetapi keras, bertenaga dan mematikan. Nan Gun lebih dominan dimainkan dengan tangan kanan serta lebih banyak main di depan badan. Dalam toya selatan juga terdapat teriakan yang mengiringi jurus sebagai penambah semangat. * Qiang (枪 atau tombak) adalah tombak lentur dengan ciri khas rumbai merah yang melekat pada ujung tombak yang terbuat dari besi yang tajam. Ujung tombaknya juga banyak variasi bentuknya. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Jurus Qiang/tombak ini bertumpu pada sisi mata/ujung tombak yang tajam, berbeda dengan Gun/Nangun (toya) yang bisa menggunakan kedua sisi. Tombak juga disebut sebagai ‘raja’ dari segala senjata karena bisa mewakili karakter senjata pendek maupun panjang, bisa bergerak seperti toya, gesit seperti pedang, ganas seperti golok. Gerakannya cepat dan gesit, berputar, mematuk ke segala arah seperti ular. Selain untuk menyerang tombak bisa dipakai untuk menangkis, membanting, menekan dan menerobos. Koreografi Grup atau berpasangan Duilian (對练) atau nomor berpasangan/grup dan Jiti (集体), pertunjukan gerakan secara grup. Duilian (對练) atau dual event adalah bentuk pertunjukan koreografi yang berupa tarung/sparring dengan senjata, tanpa senjata/tangan kosong, atau bahkan tangan kosong melawan senjata. Duilian biasanya membutuhkan tindakan perancangan/koreografer sebelumnya, dimana sinkronisasi serta kecocokan gerakan sangat penting. Sedangkan Jiti (集体) atau grup event, adalah bentuk gerakan yang terkoordinasi dan halus yang dimainkan secara berkelompok/kolektif. Biasanya dalam nomor ini memungkinkan kelompok musik instrumental untuk menemani koreografi selama pertunjukan. Karpet yang digunakan dalam pertandingan berkelompok ini juga lebih besar dari yang digunakan dalam pertandingan nomor individual. Nomor Tradisional Selain kategori modern diatas, ada juga beberapa nomor lainnya yang dipertandingkan secara terbatas, yang dilakukan terpisah dari pertandingan rutin/wajib, yaitu kategori Tradisional . Nomor kategori ini biasanya hanya dilakukan di China saja. Beberapa nomor/gerakan tangan kosong yang populer dipertandingkan antara lain : - Baguazhang (八卦掌) – Eight-Trigrams Palm - Bajiquan (八極拳) – Eight Extremes Fist/Boxing - Chaquan (查拳) – Cha Fist/Boxing - Huaquan (華拳) – Hua Fist/Boxing - Wing Chun (Yongchunquan) – Eternal Spring Sedangkan nomor/gerakan senjata nya antara lain : - Shuangdao (雙刀) – Double Broadsword - Shuangjian (雙劍) – Double Straight-Sword - Shuanggou (雙鈎) – Double Hook-sword - Sanjiegun (三節棍) – Three Section Staff - Dadao (大刀) – Great Sword Wushu di Indonesia Di Indonesia, Wushu kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat. Wushu yang dulu hanya dimainkan oleh orang-orang tua, dan itu pun hanya golongan tertentu, kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia. Tetapi sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh banyak orang dari berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan masih banyak lagi daerah lain. Wushu yang berstandar Internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1992 yang di prakarsai oleh tokoh olahraga IGK Manila, yang kemudian menjadi Ketua Umum nya yang pertama serta berhasil membawa Nama Wushu Indonesia ke forum Internasional. Pada waktu itu, Wushu di Indonesia diresmikan atau mulai menjadi sebuah organisasi olahraga yang resmi terdaftar di KONI pada tanggal 10 November 1992 dengan nama Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Dan untuk pertama kalinya Tim Wushu Indonesia berpartisipasi pada ajang SEA GAMES Singapura tahun 1993. Sejak saat itu, perkembangan olahraga Wushu di Indonesia tergolong pesat, dan diminati oleh berbagai kalangan, termasuk dari kalangan pribumi. Beberapa atlet Wushu Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa di level Asia, antara lain Gogi Nebulana, Susyana Tjan. Olahraga Wushu di Indonesia sendiri dipertandingkan pada iven lokal seperti Pekan Olahraga Nasional dan Daerah, sedangkan pada iven-iven dunia seperti di Sea Games, East Asian Games, Asian Games, World Wushu Championships, World Junior Wushu Championships, World Combat Games, dan sebagainya. sumber gambar: http://www.tionghoa.info/wp-content/uploads/2012/08/wushu-300x187.jpg sumber artikel: http://www.tionghoa.info/kesenian-wushu/

Minggu, 25 Maret 2018

Shorinji Kempo (少林寺拳法)

Shorinji Kempo (少林寺拳法) atau yang di Indonesia dikenal dengan “kempo” merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang. Kaiso (Doshin So) lah yang telah menciptakan Shorinji Kempo di tahun 1947.
- Shorinji Jika ditulis kanji : 少林寺, jika ditulis hiragana : しょうりんじ jika ditulis romaji (huruf latin/yang biasa dipakai di Indonesia) menjadi “shourinji”, dibaca “syourinji”, artinya : “kuil hutan bambu atau kuil shaolin”. Di Indonesia ditulis “shorinji” saja. - Kempo Kanji : 拳法 , hiragana : けんぽう, romaji : “kenpou”, dibaca : “kempou”, artinya : “seni pertahanan diri China atau aturan dan jalan hidup”. Untuk memudahkan membacanya di Indonesia ditulis “kempo” saja. Jiwa dan raga merupakan kesatuan yang tak terpisahkan (心身一如: shinshin ichinyo) dan melatih raga dan jiwa (拳禅一如: kenzen ichinyo) merupakan filosofi dasar dalam latihan kempo. Oleh karena itu Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: “pelatihan dan pertahanan diri”(護身錬鍛: goshin rentan), “pelatihan mental” (精神修養: seishin shuyo) dan “meningkatkan kesehatan”(健康増進: kenko zoshin). 1. JANJI DAN IKRAR KENSHI JANJI Kami berjanji : Akan tetap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati atasan, tidak meremehkan bawahan, saling mengasihi, saling menolong. Kami berjanji : Akan tunduk pada pimpinan, mengikuti latihan tanpa keraguan, sebagai insan yang murni. Kami berjanji : Akan mengamalkan ajaran Kempo, bagi masyarakat banyak, dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi. IKRAR Kami Putra Indonesia : Pecinta Tanah Air, bertekad mempertinggi martabat bangsa. Kami Putra Indonesia : Pembela kebenaran dan keadilan, berprikemanusiaan, bersopan santun, senantiasa mengutamakan, kepentingan bangsa dan negara, diatas kepentingan pribadi. 2. BUSHIDO Dari huruf kanji ( China / Jepang-nya tertulis ( Tombak ) si stop Bu. Ini kiasannya ialah “ menolak serangan “ ; bagaimana menolak serangan secara sempurna ? Kita harus bayangkan bahwa “ serangan “ itu bukan sekedar pukulan atau tendangan lawan. “ Serangan “ dalam arti kata luas meliputi juga “ cobaan”;”kesulitan”;tekanan mental/phisik, rasa dendam, iri, emosi, dan sebagainya, itu semua mesti dikuasai. Dikuasai mulai dari menguasai diri ( taklukan dirimu ) dan menguasai lawan / serangan. Di dalam proses pendidikan bela diri harus dilihat bahwa “ serangan “ itu mungkin saja datang setiap saat dan sepanjang masa hidup. Oleh karena itulah “persiapan diri “ kita juga harus komplit, bukan sekedar latihan teknik – teknik bela diri saja, juga latihan ketahanan mental, ketahanan phisik sepanjang masa. Dengan latihan tersebut kita akan terbiasa menjadi orang yang sportif, bijaksana, berpikiran luas, tidak cepat tersinggung, pandai menghargai orang lain dan juga secara badaniah sehat dan kuat. Kalau BU artinya ajaran kesatriaan, maka BUSHI ( SHI atau kesatria ) artinya kesatria yang mengikuti pendidikan Kesatriaan. BUSHIDO ( DO=jalan/alur/cara ) artinya “ dengan jalan kesatria “ . Sering kita pakai istilah “ bermental BUSHIDO “ yang secara tepat kita samakan artinya dengan SPORTIF atau TAHAN UJI. Memang begitulah. Bagaimana dengan praktek latihan rutin kita ? Lihatlah umpamanya peraturan – peraturan dan ketentuan serta cara – cara latihan kita, mulai dari pakaian, sikap,baris, chi-kon, gerakan – gerakan, dan sebagainya, semua harus benar, rapi dan 100% dikerjakan. MENGAPA ANDA KENA MAKI SEMPAI? MENGAPA SEMPAI KENA MAKI SENSAI? Lantaran tentunya gerak dan sikap belum sempurna dan juga untuk terbiasa menerima “ TEKANAN BATHIN “ berupa makian atau bentakan – bentakan dan “ TEKANAN BADAN “ berupa teknik – teknik yang sakit dan ilmu. 3. Konggo Zen – Merupakan pecahan dari aliran budhisme – Disebut juga Zen Utara (karena berasal dari daerah utara propinsi Honan, Zen lainya disebut Nan Zen atau Zen selatan) – Calon biksu tidak cukup jika hanya bersemedi saja untuk mencapai syahdu/kosong – Mengharuskan pengikutnya melakukan Zen (semedi) di tambah latihan jasmani-beladiri – Ajaran yang terpenting adalah bahwa apa yang disebut surga atau neraka tidak hanya terdapat setelah kita meninggal dunia, tetapi nyata dan ada di hadapan serta terdapat dalam diri kita sendiri. Cara mencapai surga adalah bersemedi dan beladiri. 4. FALSAFAH BELADIRI SHORINJI KEMPO 1. Ken Zen Ichi nio (ken = berkelahi, Zen = bersemedi, Ichi = satu, Nio = badan) – Dalam Shorinjikempo, berkelahi dan bersemedi dilakukan dalam satu badan. 2. Shu Syu Ko Ju (Shu = diutamakan, Syu = bertahan, Ko = menyerang, ju = disesuaikan) – Dalam ilmu Shorinji Kempo lebih diutamakan bertahan dari pada menyerang, dan serangan disesuaikan dengan keadaan lawan. 3. Go ju ittai ( Go = kasar, Ju = lemah, Ittai = bersama-sama) – Dalam berlatih Kempo, harus menguasai Goho dan Juho secara bersama-sama. 4. Fusatsu Fugai (fu = tidak/tanpa, satsu = membunuh, gai = menyakiti/merugikan) – Dalam Shorinji Kempo, diusahakan mengalahkan lawan tanpa menyakiti – membunuh. 5. Komite Shutai (Kumite = berpasangan, Shutai = diutamakan) – Dalam Shorinji Kempo, harus berlatih secara berpasangan. 6. Riki Ai Funi – Dalam Shorinji Kempo terdapat penyatuan kekuatan dan rasa kasih sayang. 5. ATEMI NO GO YOSHO ( Lima syarat / unsur serangan ) Betapapun kerasnya pukulan atau tendangan atau Atemi Lainnya ia tidak akan efektif tanpa memenuhi seluruh lima unsur / syarat serangan . Adapun lima unsure tersebut yakni : 1. KYU SHO ( Titik Kelemahan ) Seperti sudah pernah diajarkan, dalam tubuh manusia ini terdapat banyak sekali Titik Kelemahan. Penting sekali bagi kita untuk menghafal dan dengan sekejap dapat menemukan letaknya titik kelemahan tersebut, terlebih-lebih terhadap badan yang sadang bergerak. Secara umum titik kelemahan yang di kenal untuk permainan Kempo ada 138 tempat. Adalah menjadi syarat utama untuk dengan sempurna memasukan serangan kita ke “ spot “ itu. 2. MA AI ( Jarak Sasaran ) Zpenting untuk diingat dan dirasa penentuan jarak jangkau antara lawan dan kita. Jarak di sini bukannya agar dapat terkena tetapi sasaran harus kena pada saat pukulan / tendangan kita mencapai titik optimumnya, dengan keadaan kuda – kuda yang terkuat. Untuk itu setelah “ terasa “ jarak cukup maka harus diperhitungkan gerak pundak, pinggul, dan sebagainya agar jarak tersebut tidak “ lepas “ lagi. 3. KAKU DO ( Sudut Sasaran ) Untuk lebih mengefektifkan serangan, maka tidak semua titik kelemahan dapat dimatikan dengan serangan yang sama. Serangan ke SUI-GETSU misalnya hanya efektif pada 10 derajat – 15 derajat . Demikian juga titik kelemahan lain, lain pula sudut serangannya. 4. SHYOKU DO ( Kecepatan Serangan ) Dalam melaksanakan serangan, makin cepat serangan itu mendarat, makin baik. Ini bukan berarti bahwa serangan itu harus dilakukan terburu – buru, melainkan kecepatan “ di jalan “ sampai sasaran. Betapa kerasnya buku – buku atau otot – otot kita akan terkalahkan oleh speed serangan yang mengenai titik kelemahan. Sarung tinju yang berisi yang berisi spoons yang kenyal dan lembek itu pun ika dilancarkan dengan kecepatan tinggi dapat menghasilkan “ Knock out “ , juga lipatan kertas koran jika disabetkan dengan kecepatan tinggi dapat memutuskan sumpit, begitulah contohnya. Memukul benda – benda keras, bukan hanya melukai kulit luar saja, tetapi sesuai dengan jaringan – jaringan syaraf yang juga rusak, maka akan membawa akibat kelainan – kelainan internal tubuh lawan. 5. KYO JITSU ( Kebulatan tekad ) Kebulatan hati di sini mencakup kebulatan mental dan phsik, artinya kita siap lahir batin untuk melancarkan serangan. Sebenarnya melakukan ATEMI itubukan hanya tenaga lawan, tetapi juga kekuatan mental lawan. KYU JITSU phisik kelihatan dalam sikap Gamae kita . KYU JITSU mental, misalnya kalau kita “ lengah “ atau “ kendor “ semangat kita, maka saat beberapa detik itu dapat mengakibatkan kecelakaan fatal bagi kita atau “ kendor “-nya kesiapan kita itu membuat pukulan / tendangan kita menjadi “ tidak berisi “ atau terbaca lawan, sehingga sia- sialah tenaga yang kita keluarkan. Demikianlah jika serangan kita ingin efektif berisi dan mantap maka tidak satu syarat pun boleh tertinggal. Tiada cara lain untuk menyempurnakan refleks, kecepatan, pengenalan titik kelemahan, dan sebagainya, selain berlatih dengan keras dan penuh variasi gerakan di DOJO dengan diperlengkapi alat – alat ( Do ) untuk mempraktekan dengan sesungguhnya bagaimana rasanya serangan 6. Gakka (Teori) 1. Tai-sabaki 2. Tachi-kata 3. Kihon-bogi 4. Kari-ashi 5. Gatame 6. Ashi-sabaki 7. Silabus sampai Shodan (I DAN) 8. Pembinaan Wilayah * Turut aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah/pekerjaan dan lingkungan sekitar. * Mengetahui dengan teliti situasi di wilayahnya, misalnya di sekolah, gedung – gedung penting, pos polisi, pos pemadam, poliklinik, kelurahan,dsb. Sehingga senantiasa dapat memberikan pertolongan bagi yang memerlukan. * Hadir dan memperhartikan kegiatan-kegiatan beladiri lainnya di wilayahnya. * Mengadakan latihan secara reguler dan tertib di wilayahnya. * Mengadakan hubungan baik dengan pejabat / instansi pemerintah setempat. * Dan lain – lain tindakan yang dapat membuat nama PERKEMI bertambah harum. KASIH SAYANG TANPA KEKUATAN ADALAH KELEMAHAN, KEKUATAN TANPA KASIH SAYANG ADALAH KEZALIMAN. sumber gambar: https://shorinjikempoboyolali.files.wordpress.com/2016/08/doshin-so-meditating.jpg?w=748 sumber artikel: 1.https://shorinjikempoboyolali.wordpress.com/pengertian-shorinji-kempo/ 2.https://perkemidojobireuen.wordpress.com/8-ringkasan-pelajaran-kempo/

Sabtu, 24 Maret 2018

TARUNG DERAJAT

Tarung Derajat adalah seni bela diri berasal dari Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat. Ia mengembangkan teknik melalui pengalamannya bertarung di jalanan pada tahun 1960-an di Bandung. Tarung Derajat secara resmi diakui sebagai olahraga nasional dan digunakan sebagai latihan bela diri dasar oleh TNI Angkatan Darat dan Brigade Mobil Polri. Tarung Derajat dideklarasikan kelahirannya di Bandung pada 18 Juli 1972 oleh Achmad Dradjat yang biasa dipanggil Aa Boxer. "Box!" adalah salam persaudaraan di antara anggota Tarung Derajat. Tarung Derajat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Namun, tidak terbatas pada teknik itu saja, bantingan, kuncian, dan sapuan kaki juga termasuk dalam metode pelatihannya. Tarung Derajat dijuluki sebagai "Boxer". Praktisi Tarung Derajat disebut "Petarung". Sejak 1990-an, Tarung Derajat telah disempurnakan untuk olahraga. Pada tahun 1998, Tarung Derajat resmi menjadi anggota KONI. Sejak itu, Tarung Derajat memiliki tempat di Pekan Olahraga Nasional. Keluarga Olahraga Tarung Derajat sekarang memiliki suborganisasi di 22 provinsi di Indonesia. Setelah diperkenalkan pada 2011 SEA Games di Palembang, namun Tarung Derajat tidak disertakan pada SEA Games 2013 di Myanmar. SEMBOYAN Petarung memiliki jiwa dan perilaku yang tidak menyombongkan diri. Mereka terkesan seperti orang yang penurut dengan sikapnya yang tunduk demi menghindari keangkuhan. Hal tersebut tergambar dalam semboyan Tarung Derajat: “ Aku ramah bukan berarti takut. Aku tunduk bukan berarti takluk.” SEJARAH Berawal dari pengalaman yang tidak menyenangkan dan perjuangan hidup yang keras, AA Boxer panggilan akrab dari Drs. Achmad Drajat selalu mencoba untuk mempertahankan diri dari segala bentuk perkelahian yang kerap dialaminya pada masa muda dahulu. Memang menurutnya pada tahun 1960 an, di lingkungan tempat tinggalnya, AA Boxer sering mendapat tekanan-tekanan yang pada akhirnya terjadi bentrokan secara fisik. Tempat tinggalnya yang terbilang rawan pada masa itu, selalu menjadi tempat perkelahian antar kelompok, bahkan dirinya menjadi ikut terlibat, bukan AA Boxer yang memulai, tetapi timbul dari keadaan yang terpaksa. Pengalaman hidup yang selalu tidak menyenangkan ini telah membekas pada dirinya. "Dari bosan kalah itulah timbul niat untuk menciptakan beladiri", Akhirnya ia mencoba menciptakan teknik-teknik beladiri yang praktis untuk dapat mengangkat kembali kehormatan dirinya agar tidak selalu menjadi bulan-bulanan lawannya yang bertubuh besar. Setelah ditelaah ternyata dalam perkelahian yang selalu dialaminya, ia menemukan 4 unsur gerakan, yaitu memukul, menendang, menangkis/mengelak dan membanting. Dalam benaknya timbul, "Kalau ingin menang dalam berkelahi harus mempunyai cara untuk memukul, menendang, menangkis/mengelak, dan membanting sendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain". Dari sini diproses, karena pada dasarnya tangan dapat digerakkan secara alamiah sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Semangat dan ketekunan telah membentuk dirinya menjadi mahir untuk membela diri. Kematangan dalam beladiri semakin bertambah tatkala ada orang yang dengan sengaja ingin mencoba dan mengajak beradu fisik. Bahkan memberanikan diri untuk melindungi orang yang merasa tertindas atau disakiti oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sejak itu, beberapa pemuda berdatangan ingin mempelajari ilmu beladiri yang dimilikinya. Pada saat inilah panggilan dan julukan AA BOXER mulai melekat pada dirinya. Awalnya, AA Boxer tidak berkeinginan untuk mengajari orang untuk beladiri. Ia menciptakan beladiri hanya untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai jurus/gerakan yang baku, tetapi karena beberapa orang tetap memaksa untuk diajarkan beladiri, mulailah mereka diberikan pelajaran ilmu beladiri hasil jerih payahnya. Ini terjadi pada tahun 1968 yang pada saat itu, AA Boxer baru berusia 18 tahun. Dari beberapa orang, kemudian menyebar dan tumbuh cukup pesat, seperti bola es yang menggelinding makin lama makin besar. Timbul pemikiran untuk membentuk suatu wadah perkumpulan yang mempunyai nama, lahirlah beladiri itu secara ilmiah dari nama panggilan sehari-hari, AA BOXER. Tepatnya tahun 1972, beladiri yang diciptakannya kini sudah memiliki nama. Perjalanan mengajar dan melatih, tumbuh berkembang sampai timbul permintaan untuk mengajar di daerah lain. Renungan dari pengalaman hidup yang diderita dan dijalaninya dengan penuh kesabaran dan tawakal telah menjadikan dirinya tegar dan menumbuhkan rasa percaya diri serta menanamkan keyakinan yang semakin mantap. Perlahan-lahan ditata dan ditinjau kembali teknik dan gerakan yang sudah diciptakan, sehingga kian hari beladiri yang lahir secara alamiah ini mulai menemukan bentuknya. Teknik-teknik yang diyakininya sudah baik mulai dibakukan. Konsepnya untuk menciptakan beladiri yang praktis dan efektif sudah semakin nampak jelas. Semuanya diilhami dari 4 unsur gerakan perkelahian, yaitu memukul, menendang, menangkis/mengelak, dan membanting. Menurutnya, sudah kodrat-Nya gerakan-gerakan fisik tersebut ada pada setiap insan manusia yang mutlak bukan milik dari suatu aliran ilmu beladiri lain. Kedewasaannya yang ikut terbina dengan baik telah membentuk dirinya untuk selalu berfikir positif, nama perkumpulan beladiri AA Boxer terkesan berbau asing dan juga seakan bertentangan dengan idealisme bangsa Indonesia. Menurutnya, beladiri yang telah diciptakan lahir di bumi Indonesia, karena itu nama perkumpulan beladirinyapun harus berasal dari bahasa Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan keinginannya untuk mendaftarkan olahraga beladiri ini masuk menjadi anggota KONI. Akhirnya berubahlah nama perkumpulan beladirinya menjadi TARUNG DRAJAT. Ini diambil dari kata TARUNG yang artinya perkelahian, perjuangan untuk membela diri, sedangkan kata DRAJAT diambil dari namanya Achmad Drajat. Jadi, arti TARUNG DRAJAT adalah cara berjuang mempertahankan diri ala Achmad Drajat. Pengetahuan fisik dan batin yang juga ikut dipupuk merasa dirinya seolah berkesan dikultus dari namanya. "Kalau kita memakai nama langsung, kita seolah-olah memiliki suatu hal yang sombong atau takabur, jadi nanti akan ada suatu pengkultusan, kita tidak mau dikultuskan oleh anggota", demikian ujarnya ketika menceritakan perubahan TARUNG DRAJAT menjadi TARUNG DERAJAT. Artinya pun berubah menjadi Berjuang mempertahankan diri untuk mencapai suatu tingkat atau kehormatan, karena DERAJAT itu sendiri mempunyai arti tingkat atau kehormatan. Hasil usaha dan perjuangan yang sebelumnya tidak pernah disangka akan menjadi seperti ini akhirnya tumbuh dan berkembang. Apalagi setelah masuk menjadi anggota KONI pada tahun 1998. Ditunjang oleh semangat dari murid-muridnya, Keluarga Olahraga Tarung Derajat atau yang lebih dikenal dengan KODRAT telah menyebar di 20 propinsi di Indonesia, dan juga sampai ke negara-negara lain khususnya Asia Tenggara. Beladiri yang diciptakan ini memang murni hanya melatih beladiri secara fisik saja, tidak ada unsur lain. Gerakan teknik beladiri yang praktis dan efektif yang dikembangkan ini tidak pernah secara khusus untuk bisa beladiri dengan senjata. Walaupun demikian diajarkan juga cara untuk menghadapi lawan yang menggunakan senjata. "Apakah dapat dikatakan insan beladiri, jika ada orang yang membawa senjata yang bukan bagian dari tugasnya ?", begitulah prinsipnya, "Sebab insan beladiri adalah orang yang ingin menciptakan hidup tenang dan selamat" , tambahnya lagi. Beladiri Alamiah "Tarung Derajat murni hanya mengolah fisik saja !", tegasnya. Diakuinya, memang tidak ada unsur mistik yang digunakan untuk menambah kekuatan. Berlatih fisik secara rutin dengan suatu teknik yang sudah diramu dan disesuaikan dengan teknik beladiri ciptaannya, namun tidak bertujuan untuk membentuk badan seperti atlet binaraga. Berlatih fisik untuk beladiri berarti juga berlatih napas, dan ini terjadi secara alamiah, tidak ada latihan pernapasan secara khusus. Memang dianjurkan kepada para anggotanya untuk selalu menyempatkan diri berlatih fisik dan teknik setiap hari selama 1 sampai 2 jam. Karena menurutnya untuk membentuk fisik menjadi kuat, otot dan daging menjadi pejal memerlukan latihan yang keras, disiplin yang tinggi dan dilakukan terus-menerus, sehingga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kekuatan dan percaya diri menjadi meningkat. Kejadian pada masa perkelahian dahulu telah melahirkan teknik beladiri yang terbentuk secara alamiah. Gerakan tangan, kaki, dan juga anggota tubuh lainnya bersumber dari gerakan-gerakan yang biasa dan alamiah dilakukan oleh setiap orang, namun diasah lagi dengan kemasan teknik beladiri berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang pernah dialaminya. Hingga terbentuklah beladiri Tarung Derajat dengan teknik beladiri yang praktis dan efektif. "Yang namanya praktis adalah tidak neko-neko", tuturnya. Menurutnya lagi, tidak ada latihan untuk menahan napas, atau belajar agar menjadi kuat terhadap air raksa atau juga harus kuat terhadap pukulan besi, "Kalau orang lain bisa, harus kita akui", begitu komentarnya dengan tetap menghargai yang lain. Setiap anggota Tarung Derajat sudah biasa terdidik secara keras, dengan porsi latihan yang keras, targetnya adalah untuk mencapai dan membentuk anggotanya mempunyai kelembutan hati nurani. Dengan menjadi petarung, perilaku hidup akan menjadi terkendali. "Tidak boleh anggota Tarung Derajat melakukan tindakan yang berlebihan, karena akan mendapat hukuman yang berat", tegasnya ketika mengakhiri pembicaraan. ARTI LAMBANG
1. Kepalan tangan warna kuning arah ke depan : Kepalan tangan adalah lambang gerakan-gerakan bela diri. Dua buah lingkaran bermakna bahwa gerakan-gerakan Tarung Derajat didasarkan pada kemampuan otok dan otak. Tangan memukul ke depan melambangkan bahwa tarung derajat senantiasa menuju ke masa depan yang lebih baik. Warna kuning adalah simbol angin. 2.Sepasang kilat warna merah Gambar ini melambangkan suatu cita-cita yang luhur serta tekad yang membara didukung oleh semangat yang tinggi. Warna merah adalah simbol api. 3.Lingkaran tebal 3/4 warna hitam dengan lima kotak putih Simbol ini melambangkan wadah/ tempat untuk pembinaan diri. Warna hitam adalah simbol tanah. Penggodokan/pembinaan yang dilakukan berdasarkan atas lima unsur daya gerak yaitu kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian dan keuletan. Lima unsur tersebut disimpulkan oleh lima kotak putih. Sedangkan warna putih adalah lambang air. SATRIA PEJUANG
Lambang bagi anggota petarung adalah gerakan dua orang sedang bertarung dengan semangat tinggi (diambil dari siluet gerakan Kang Badai dan Kang Rimba). Para petarung memiliki sebutan ksatria pejuang dan pejuang ksatria. Inti dari pelatihan Tarung Derajat, seperti digariskan Sang Guru, adalah untuk meningkatkan DERAJAT kehidupan dan kehormatan anggota. Dari situ pula lahir filosofi Tarung Derajat, yakni “Jadikanlah dirimu oleh diri sendiri”. MATERI LATIHAN TARUNG DERAJAT A. Garis Besar Pembelajaran Beladiri Tarung Derajat Beladiri tarung derajat semenjak jadi tuntutan sebagai sebuah proses pembelajaran dalam tuntutan pelatihan pada lapisan masyarakat, maka Perguruan Pusat atau operasional pada Satuan Latihan (Satlat) harus memiliki garis besar pembelajaran sebagai basis inti tuntutan kurikulum. Sebagai kurikulum inti tarung derajat telah disusun sistematika materi pelatihan secara berjenjang/tingkatan (kurata) mulai dari kurata I sampai kurata VII dan tingkat pengabdian tarung derajat “Zat” (Dradjat, 2003). Garis besar pembelajaran disusun adalah sebagai berikut: Kurata Materi yang dilatihkan Sabuk/beat * I: 1. Sikap dasar, 2. Gerakan dasar tangan (siaga ditempat), 3. Gerakan dasar tangan (Siaga silang), 4. Gerakan dasar kaki/tendangan, 5. Jurus wajib; Gerak Langkah Dasar (GLD). Putih * II: 1. Gerakan tangan, 2. Gerakan kaki, 3. Teknik bertahan menyerang, 4. Jurus wajib; Drajat Satu 5. Kekuatan/ daya tahan. Hijau strip satu orange * III: 1. Pengulangan Gerakan kurata I dan II, 2. Gerakan tangan dan kaki, 3. Jurus wajib; Jurus dasar (judas) 4. Teknik bertahan menyerang dari kaki, 5. Teknik tarung 6. Keterampilan / ketahanan fisik. Hijau strip dua orange * IV: 1. Jurus wajib; drajat dua 2. Teknik daya gempur 3. Teknik bertahan menyerang lanjutan/ serangan dari 3 orang (tiga arah), 4. Teknik menghadapi senjata gengam, 5. Rangkaian gerak bertahan menyerang. Biru strip satu orange * V: 1. Jurus wajib; drajat Tiga 2. Rangkaian gerak bertahan menyerang lanjutan/ serangan dari 3 orang lebih, 3. Filosofi dan rahasia Tarung Derajat, 4. Pendalaman teknik-teknik gerakan, 5. Kepraktisan bertahan menyerang. Biru strip dua orange * VI: 1. Jurus wajib; Jurus GHADA satu. 2. Rangkaian gerak daya gempur. 3. Keterampilan diri. Merah strip satu hitam * VII: 1. Jurus wajib; Jurus GHADA dua. 2. Rangkaian gerak daya gempur lanjutan. 3. Keterampilan teknik perorangan. Merah strip dua hitam * Zat 1. Tingkat lanjutan kurata, 2. Pengabdian diri secara filosofis “wujud” hakekat tarung derajat sesungguhnya dan Ilmu yang berarti “kosong dan isi”. Hitam sumber gambar: 1.https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSIX7jAF9j4hXJm7GX59NOsdj8p6o_m9Dspm4WBM69EEC1z3wY0iDlUIrM 2.https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/17/Lambang_Tarung_Derajat.jpeg/200px-Lambang_Tarung_Derajat.jpeg 3.https://kodratbuleleng.files.wordpress.com/2011/01/logo-warna.jpg sumber artikel: 1.http://aaboxer123.blogspot.co.id/2016/02/tarung-derajat-dari-wikipedia-bahasa.html?m=1 2.http://aaboxer123.blogspot.co.id/2016/02/sejarah-tarung-derajat.html?m=1 3.http://aaboxer123.blogspot.co.id/2016/02/arti-lambang-tarung-1.html?m=1 4.http://aaboxer123.blogspot.co.id/2016/02/satria-pejuang-lambang-bagi-anggota.html?m=1 5.http://aaboxer123.blogspot.co.id/2016/02/materi-latihan-tarung-a.html?m=1

Kamis, 22 Maret 2018

GULAT

SEJARAH GULAT Asal usul gulat dapat di telusuri kembali sejak 15.000 tahun yang lalu melalui gambar di sebuah gua di perancis. Sebuah Relief yang terdapat dalam mitologi bangsa Babilonia dan mesir menunjukan aktivitas dan teknik-teknik para pegulat, sehingga diketahui semua orang saat ini. Dalam tradisi barat, referensi untuk pertandingan gulat telah ditemukan dalam epik Gilgames bangsa Babilonia. Ini berarti bahwa gulat didunia barat dipengaruhi oleh bangsa timur Dekat, bangsa Babilonia. Dalam dokomen bangsa Babilonia diceritakan tentang kemenangan seorang pahlawan yang menumpas kejahatan. Dengan menganalisis dokumen tersebut, ternyata, diketahui bahwa mereka yang menjadi pahlawan dan pemenang itu telah mempraktekan teknik gulat untuk mengalahkan musuhnya. Dijaman mesir kuno, pertarungan gulat merupakan upaya untuk menunjukan kecakapan fisik dan kemampuan militer para tentara kepada para bangsawan. Wolfgang Decker , seorang peneliti olahraga dijaman mesir kuno, berpendapat bahwa gulat terutama sekali digunakan sebagai bentuk pelatihan bagi tentara. Dalam sejarah yunani kuno, gulat menduduki tempat penting dalam legenda dan sastra. Gulat yang dikenal saat itu adalah gulat kompetisi, karena tidak dibentingi oleh peraturan. Namun demikian, gulat tetap menjadi olahraga olimpiade bangsa yunani. Bahkan, gulat yang dikembangkan oleh bangsa Romawi kuno banyak meminjam teknik gulat yunani. Di yunani banyak didirikan palaestra atau sekolah gulat, di sekolah ini anak laki-laki mempelajari aturan sederhana, tentang gulat yunani. Orang yunani bergulat dalam lubang pasir yang disebut skamma, dan kontestan masih tertutup oleh minyak damn dilapisi debu sebelum memasuki arena pertandingan. Vases menggambarkan angka-angka dari Mitologi yunani, terutama Heracles dan Theseus ( penemu gulat ilmiah ), dengan menunjukan bahwa mereka dapat mengalahkan monster fantastik dengan menggunakan teknik gulat yang berlaku dengan standar. Gambar pegulat pun muncul di koin Aspendosm Syracuse, dan Alexandria, dan sejumlah pertandingan gulat dapat ditemukan dalam tulisan Humer, Statius, dan Quintus dari Smirna. Bahkan Plato, seorang filsuf yang terkenal, pernah dieritakan mengikiti kompetisi dalam kejuaraan yang diadakan di Delphi dan Nemea. Orang-orang yunani bersaing untuk mewakili kota kelahirannya dalam festival gulat yang waktu itu jumlahnya selalu meningkat di setiap tahun, pegulat fropesional yang paling terkenal pada saat itu adalah Milo dari kota Croton. Milo mendapatkan pengakuan pada olimpiade masa yunani kuno di abad 540 SM. Dan memenangkan lagi dalam enam olimpiade berturut-turut, milo tidak pernah berpartisipasi dalam gulat yang lebih brutal atau yang pada saat itu sering dikenal dengan istilah Pankration. Pankration jauh lebih brutal dari gulat profesional modern, kemenangan dicapai dengan memaksa lawan anda mengakui kekalahan. Selama abad pertengahan, gulat mencerminkan gaya hidup orang eropa. Gulat tidak membutuhka peralatan yang khusus dan semakin populer karena taruhan para penonton difasilitasi oleh pihak penyelenggara pertandingan. Dalam tradisi inggris, telah dikembangkan dan dimodifikasi pada saat periode Renaissance. Pembukaan pertandingan memerlukan berbagai gaya yang berbeda. Sebagai contoh, di cumberland dan westmorelend, dimulai dengan pertandingan dagu beristirahat di bahu lawan kemudian menjatuhkan lawan ke tanah untuk memenangkan pertandingan. Do cornwall, jenis jaket gulat menjadi bentuk yang lebih disukai, dengan melarang pemain memegang bagian dibawah pinggang. Ilistratur berkebangsaan jerman, albrecht rer du, membuat lebih dari seratus gambar teknik memegang dalam gulat, dan fabian von auerwald’s rinferkunst (1539), membuat salah satu buku ilustrasi tentang teknik bergulat secara rinci. Buku karya Elyot Thomas Governour (1531), merupakan karya pertama yang memfokuskan pada pendidikan jasmani, dan gulat di promosikan sebagai latihan sehat. Seabat kemudian seorang matematikawan, Sir Thomas Parkyns, menerbitkan The Inn-Play atau Cornish-Hugg Wrestler, sebuah karya yang tidak hanya menganjurkan olahraga tetapi juga menetapkan aturan untuk menghindari perilaku yang tidak sportif selama pertandingn. Olahraga gulat dengan varian yang khas di setiap daerah sudah ada sejak jaman nenek moyang. Ketangkasan jasmani merupakan syarat mutlak untuk memelihara keuletan dan keutuhan. Pendidikan jasmani yang tidak disengaja ini telah dilakukan oleh nenek moyang kita, tapi belum didasari nilai dan manfaatnya. Bukti sejarah menunjukan bahwa “ gulat “ memang merupakan olahraga asli Indonesia, walau diluar negri gulat juga ada dan tumbuh sejak keemasan yunani dan romawi kuno. Bukti sejarah bahwa gulat bukan barang impor dapat kita temukan melalui studi dokumentasi. Melalui studi itu, kita dapat menemukan beberapa jenis olahraga gulat tradisional di indonesia, antara lain sebagai berikut. a) Di aceh gulad disebut Gedul-gedul b) Di tapanuli gulat disebut Marsiranggut c) Di jawa barat gulat disebut Benjang d) Di jawa tengah gulat disebut Mbek-mbekan e) Di rembang ( jawa tengah ) gulat disebut Pathol f) Di jawa timur gulat disebut Pitingan g) Di madura ( jawa timur ) gulat disebut Okol h) Di nusa tenggara barat gulat disebut Paluru i) Di sulawesi selatan gulat disebut Silotteng j) Di ujung pandang gulat disebut Sinotto k) Di kalimantan selatan gulat disebut Baguling Dilihat dari gerakannya, gulat tradisional merupakan komposisi olahraga dan seni budaya yang timbul dari naluri / instink, di sini terdapat koordinasi latihan antara otak, otot, keberanian, keuletan, kesatriaan dan kesadaran. Sebelum perang dunia II, indonesia sudah mengenal gulat yang berkembang di dunia internsional. Gulat dibawa oleh tentara belanda yang pada waktu itu menduduki wilayah Indonesia sebagai negara koloni. Tahun 1941-1945 sewaktu pendudukan tentara jepang, seni bela diri jepang seperti judo, sumo dan kempo masuk ke indonesia, sehingga gulat secara berangsung-angsur mulai dilupakan. Adanya kejuaraan di yokohama pada tahun 1961 membuat PGSI mengadakan seleksi nasional untuk menentukantim indonsia ke juaraan dunia yang berlangsung pada tahun Juni 1961 itu,empat pelulat terpilih pada waktu itu untuk mewakili indonesia, yaitu Rachman Firdaus (kelas 68 kg, gaya bebas), Yosept Taliwongso (kelas 68 kg gaya Yunani-Romawi), Sudrajad (kelas 62 kg, gaya bebas), Elias margio (kelas 62 kg, gaya Yunani). Mereka ini didampingi oleh Kpten Obos Purwono sebagai manajer tim da Balting Ong sebagai pelatih. Dalam PON V tahun 1961 di bandung gulat termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, dilaksanaka di bioskop Varia (sekarang nusantara). Tahun 1962, Asian Games IV berlangsung di jakarta. Indonesia menurunkan pegulat secara fuul tame, mulai dari kelas 52 kg – 87kg, indonesia hanya meraih dua medali perunggu melalui mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya menggunakan gaya Yunani-Romawi. Tahun 1964, PB PGSI mengirim para pegulat ke RRC kan Korea Utara. Tahun 1965 menjelang PON VI di jakarta muncul pegulat-pegulat yang penuh bakat, seperti Suparman Hamid, Tigor Siahaan, dan Johny Gozali. Dan semua acara ini gagal karena situasi politik. Tahun 1966 menjelang Asin Games V di bangkok, PHSI mengadakan kejuaraan nasional di bandung. Tahun 1967, diselenggarakan kejuaraan nasional di surabaya. Tahun 1968, merupakan tahun yang sepi bagi PGSI karna tidak adanya kegiatan tingkat nasional. Tahun 1969, diadaka PON VII di surabaya, dimana para pegulat dari Sumtera utara, DKI jaya, Jawa barat, Jawa tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa timur dan sulawesi selatan mengukur kekuatan dalam arena tersebut. Tahun 1970, PGSI mendapat kesempatan lagi untuk ambil bagian dalam Asian Games VI di bangkok. Tahun 1971, untuk pertama kalinya dan merupakan terakhir kalinya gulat di pertandingkan di POM (Pekan Olahraga Mahasiswa) di palembang. Tahun 1972 menjelang PON VIII di jakarta, terlebih dahulu diadakan babak kualifikasi bagi daerah-daerah yang akan ikut serta dalam PON. Tahun 1973, PGSI juga kembali mengikuti kejuaraan gulat di Glanbator, Mongolia, tim indonesia diwakili oleh Tigor Siahaan, Syampurno, Johny Gozali, dan Darmanto. Selain itu kegiatan internasional yang di ikuti oleh pegulat kita adalah: · Tahun 1974 Asian Games VII di Teheran, PGSI mengirimkan pegulat tigor siahaah kelas 48 kg, dan Johny Gozali kelas 62 kg. · Kejuaraan dunia tahun1978 di Mexico, PGSI menurunkan pegulat Suwrto kelas 57 kg, Alfan Sulaiman kelas 62 kg, Tahi sihombinf kelas 68 kg, dan Eddy santoso kelas 74 kg. · Tahun 1980, di Rumania PGSI mengirimkan pegulat Suwarto kelas 57 kg, Edison kelas 62 kg, dan Alfan Sulaiman kelas 68 kg. · Tahun 1982, Asian Games IX di New Delhi, PGSI mengirimkan Rubianto Hadi kelas 48 kg, Rusdi kelas 57 kg, dan Alfan Sulaiman kelas 62 kg. Sejak pembentukannya tahun 1960 PGSI telah banyak melakukan kegiatan baik lokal, nasional maupun internasional. PENGERTIAN GULAT Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal dari yunani-romawi. Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Olahraga gulat indentik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha untuk mengungguli lawanya dengan cara menarik, mendorong, membanting, menjegal, dan mengunci sampai punggung lawan menempel di atas matras. Teknik-teknik dalam gulat dapat menyebabkan luka yang serius. KLASIFIKASI GULAT Ada dua gaya yang dipertandingkan olahraga gulat yaitu; gaya Bebas ( Freestyle ) dan gaya Romawi Yunani ( Greeco Roman). · GULAT GAYA BEBAS ( Freestyle) Dalam gulat gaya bebas, pegulat dapat menggunakan kali dan boleh memegang lawan baik di atas maupun di bawah pinggang. Olahraga gulat gaya bebas terdapat berbagai teknik serangan atas yaitu: tangkapan kaki, tangkapan satu kaki, tangkapan dua kaki, tarikan lengan, bantingan bahu, bantingan leher, bantingan lengan, kayang depan, kayang samping, kayang belakang ( zubless). Batasan permainan untuk gaya bebas yaitu seorang pegulat diperbolehkan menangkap kaki lawan, mengkait kaki lawan, dan menggunakan kaki secara aktif untuk melakukan suatu gerakan atau menggunakan seluruh bagian anggota badan untuk melakukan serangan, dengan kata lain bahwa dalam gaya bebas, atlet diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan untuk melakukan serangan. Teknik dan tangkapan dua kaki merupakan teknik dasar gulat gaya bebas yang sering digunakan dalam setiap latihan dan pertandingan, karena jika seorang pegulat berhasil melakukan teknik tangkapan dalam latihan atau pertandingan maka seorang pegulat dengan mudah untuk mengungguli lawanya, secara analisis gerak pada saat melakukan teknik tangkapan dua kaki, melangkah dengan cepat untuk menjangkau lawan dan lengan menangkap paha bagian belakang, posisi kepala tegak dan menempel di samping pinggang, disaat yang bersamaan kedua paha lawan ditarik sampai lawan terjatuh di atas matras. · GULAT GAYA ROMAWI YUNANI ( Greeco Roman) Dalam Gulat Yunani-Romawi, yunani, seorang pegulat dilarang keras dibawah garis pinggang atau mengkait kaki lawan atau menggunakan kaki secara aktif untuk melakukan suatu gerakan. Gaya Greeco Roman tidak boleh menyerang bagian tungkai baik dengan menggunakan tangan maupun kaki. Demikian pula tidak boleh menggunakan tungkai secara aktif dalam melakukan gerakan atau teknik serangan,contohnya melakukan sapuan kaki seperti dalam olahraga judo. Pada gaya romawi yunani ( greeco roman) terdapat berbagai teknik serangan atas yaitu : bantingan pinggang, bantingan leher, bantingan lengan, bantingan sway, kayang depan, kayang samping, zubless dll. Seorang pegulat harus menguasai teknik serangan, counter, dan bertahan baik untuk mengungguli lawannya, Untuk melakukan teknik diatas maka perlu di tunjang unsur-unsur kondisi fisik, peran komponen kondisi fisik terlihat sangat menonjol dalam olahraga gulat dan pada level pertandingan tertentu olahraga gulat berlangsung sangat dinamis. Seorang pegulat di level tersebut harus dapat menggunakan berbagai teknik pergumulan atau pergulatan dengan dukungan fisik yang prima, karena biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi. Gulat gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi masing-masing meliputi kelas-kelas : 1. Kelas 48 kg 6. Kelas 74 kg 2. Kelas 52 kg 7. Kelas 82 kg 3. Kelas 57 kg 8. Kelas 90 kg 4. Kelas 62 kg 9. Kelas 100 kg 5. Kelas 68 kg 10. Kelas 100 kg, + (over + 100 kg). 6. Kelas 74 kg 7. Kelas 82 kg 8. Kelas 90 kg 9. Kelas 100 kg 10. Kelas 100 kg, + (over + 100 kg). TEKNIK-TEKNIK DASAR GULAT “teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan atau berlatih secara terarah.” Dari pengertian tersebut tentunya para atlet harus mampu menguasai teknik-teknik yang menjadi dasar setiap cabang olahraganya terutama cabang olahraga gulat gaya bebas. Sudradjat (2010). Berikut adalah teknik-teknik dalam gulat gaya: * Teknik tangkapan : a. Tangkapan kaki b. Tangkapan satu kaki c. Tangkapan kaki kiri d. Tangkapan kaki kanan e. Tangkapan dua kaki * Teknik bantingan : a. Bantingan kepala b. Bantingan lengan c. Bantingan ketiak d. Bantingan pinggang e. Sway f. Kayang samping g. Kayang depan h. Kayang belakang * Teknik bawah : ( PARTERE ) a. Gulungan kepala b. Gulungan lengan c. Gulungan dada d. Gulungan purut e. Gulungan paha f. Gulungan kaki satu g. Gulungan kaki dua h. Gulungan kaki silang * Teknik gulungan : ( POSISI BUAYA ) a. Gulungan kepala b. Gulungan lengan c. Gulungan dada d. Gulungan perut e. Gulungan kaki f. Gulungan kaki satu g. Gulungan dua kaki h. Nelson i. Double nelson PENILAIAN DALAM GULAT - 1 angka, teknik: Ø Bagi pegulat yang membawa lawannya ke bawah dan menguasainya dari belakang (kontak 3 titik dengan matras yakni 2 lengan dan 1 lutut atau 1 lengan dan 2 lutut) Ø Bagi pegulat yang bisa mengatasi tangkapan dan penguasaan lawannya dengan mengambil alih posisi dari belakang ( over pass ) - 2 angka, teknik: Ø Bagi pegulat yang melakukan tangkapan pada posisi parterre yang menyebabkan lawannya berada dalam posisi danger atau jatuhan Ø Bagi pegulat penyerang yang lawannya berguling dengan pundaknya - 3 angka, teknik: Ø Bagi pegulat yang melakukan tangkapan dari posisi berdiri membawa lawannya ke posisi danger dengan bantingan yang membentuk garis lengkung kecil Ø Bagi pegulat yang melakukan tangkapan grand amplitude, tetapi awannya tidak jatuh dalam posisi danger (jatuh dalam posisi telungkup) - 5 angka, teknik: Ø Semua tangkapan yang dieksekusikan pada posisi berdiri dengan tangkapan grand amplitude, sehingga membuat pegulat bertahan langsung berada dalam posisi danger Ø Eksekusi tangkapan kepada pegulat yang sedang berada pada posisi parterre diangkat dengan mengangkatnya sehingga terlepas dari matras dan kemudian dibanting dengan tangkapan grand amplitude yang mengakibatkan lawannya langsung berada pada posisi danger (tambahan 1 angka teknik karena dimulai dengan mengangkat lawan yang sedang berada dalam posisi parterre dari matras). sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwgt3KS8K6OT4OxVBsxvubVRwmDBXSIOYSwXQQEG_yNZjsy1LlgxnAPyDN0yg3cIYmWKJysyH6fjpiHDYq39YxnEwqoqjBo073YNKLzrDbgIHewYL-3uvkaHFhQQKpbLtRtfE7QJaCoJ8/s1600/gulat.jpg sumber artikel: https://arham892.blogspot.co.id/2016/05/gulat.html?m=1

TAEKWONDO

Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do , Taekwon-Do ) adalah olah raga bela diri Korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade . Dalam bahasa Korea , hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat. Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhkan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan). Tiga Materi Dalam Berlatih 1. Poomse atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi timur yang menggambarkan semangat dan cara pandang bangsa Korea.
2. Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain. Teknik tersebut dilakukan dengan tendangan, pukulan, sabetan, bahkan tusukan jari tangan.
3. Kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomse, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri.
Filosofi Sabuk pada Tae Kwon Do * Putih, melambangkan kesucian,awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar (taeguk) 1) * Kuning, melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.?(mempelajari jurus dasar (taeguk) 2 dan 3).Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu. * Hijau, melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk 4 dan 5).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu. * Biru, melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 6 dan 7).Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu. Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 8, 9, dan 10). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. * Hitam, melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 10. Janji Taekwondo Indonesia Kami//taekwondo Indonesia berjanji : 1. Menjunjung tinggi nama bangsa dan negara Republik Indonesia//yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Mentaati asas-asas Taekwondo Indonesia. 3. Menghormati pengurus pelatih senior dan sesama taekwondoin dalam mengembangkan Taekwondo Indonesia. 4. Selalu berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam menjaga nama baik Taekwondo Indonesia. 5. Menjadi pembela kebenaran dan keadilan. Terminologi Tae Kwon Do 1. Sabeum = Instruktur 2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala 3. Seonbae = Senior 4. Hubae = Junior 5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do 6. Muknyeom = Meditasi 7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do 8. Ti = Sabuk Latihan 9. Oen = Kiri 10. Oreon = Kanan 11. Joonbi = Siap 12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse)) 13. Kalryeo = Stop 14. Keysok = Lanjutkan 15. Keuman = Selesai 16. A Nee = Tidak 17. Yee = Ya 18. Eolgol = Sasaran atas 19. Moumtong = Sasaran tengah 20. Arae = Sasaran bawah 21. Kyungrye = hormat 22. chariot= mempersiapkan diri 23. nici= sekian 24. belci ki manisi= tempat istirahat 25. menicip= pengawas taekwondo 26. dobeon= dua kali 27. sambeon= tiga kali 28. iljang= satu 29. ijang= dua 30. samjang= tiga 31. sahjang= empat 32. ohjang= lima 33. yukjang= enam 34. chiljang= tujuh 35. paljang= delapan Pukulan, Tekanan, dan Tangkisan a. Pukulan * Yeop Jireugi = Pukulan Samping * Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas * Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait * Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran * momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati) * are jireugi= pukulan ke bawah * oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi) * Eolgol jireugi= pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala) b. Tendangan * Ap Chagi = Tendangan Kedepan * Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan * Yeop Chagi = Tendangan Samping * Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang * Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat * goley chagi= tendangan double * sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki * eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas (tendangan ke arah kepala) * momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut) * penriyti chagi= tendangan keliling. c. Tangkisan * aremaki = Tangkisan bawah * Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala * Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah. * Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah. * An Maki = tangkisan darri arah luar. * bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas. * am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah Pengertian Tae Kwon Do Taekwondo dikenal sebagai seni beladiri yang berarti : Cara menendang dan memukul. Dalam Korea hanja untuk Tae berarti menendang dengan kaki, Kwon berarti pukulan dengan tangan, dan Do berarti sifat. Jadi Taekwondo dapat diartikan sebagai kaki, tangan, dan sifat. Maksudnya kaki lebih sering digunakan dari pada tangan saat latihan dan itu akan menunjukkan sifat seseorang. Dasar-dasar Tae Kwon Do Dasar-dasar tae kwon do terdiri dari 5 komponen dasar, yaitu: 1. Bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So). 2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan. 3. Sikap kuda-kuda (Seogi). 4. Teknik bertahan/menangkis (Makki). 5. Teknik serangan (Kongkyok Kisul) yang terdiri dari Pukulan/Jierugi (Punching), Sabetan/Chigi (Striking), tusukan/Chierugi (Thrusting), Tendangan/Chagi (Kicking) Etiket Berlatih Tae Kwon Do Etiket Saat Berlatih Ditempat Latihan (Dojang): 1. Bila mana anda memasuki Do Jang, berikan hormat kepada : a. Lambang Taekwondo Indonesia/Do Jang tempat berlatih b. Instruktur/pelatih c. Senior/sesame Taekwondoin d. Saat meninggalkan Do Jang 2. Bilamana anda hendak berlatih, masuklah Do Jang dan duduk/bersikaplah dengan sopan sampai pelatih dating. Jangan meninggalkan Do Jang tanpa seijin pelatih. 3. Jangan mengenakan sepatu, merokok, mengunyah permen karet, tertawa keras, dan berkata-kata kotor dalam Do Jang. 4. Pada saat berlatih, kenakanlah Do Bok yang bersih dan janganlah mengenakan perhiasan seperti : arloji, kalung, gelang dan cincin. 5. Bilamana mau bermaksud menemui pelatih, hormatlah terlebih dahulu kemudian sampaikanlah maksud anda dengan sopan dan berikan hormat setelah keperluan anda selesai. 6. Bilamana anda menemui kesulitan didalam berlatih dan anda memerlukan bimbingan dari pelatih, sampaikanlah kesulitan anda dengan sopan, sederhana dan jelas. Jangan menyuruh pelatih anda untuk mendemontrasikan atau melakukan sesuatu hal, tetapi cukup jelaskan bahwa anda tidak mengerti akan sesuatu hal dan percayakanlah pelatih anda akan memberikan bimbingan yang baik dan benar. 7. Seluruh Taekwondoin harus patuh dan hormat kepada pelatih. Taekwondoin senior harus memberikan contoh yang baik kepada Taekwondoin yang lebihjunior. 8. Jangan mendemontrasikan atau mengajarkan Taekwondo di liar Do Jang tanpa sepengetahuan atau seijin pelatih anda. Janganlah mencemarkan nama baik Taekwondo, Pengurus, Pelatih dan Alma Mater dimana anda berlatih Taekwondo. 9. Untuk mengikuti kejuaraan ataupun aktivitas Taekwondo maupun seni beladiri lain, anda harus mendapat ijin dari pelatih. sumber gambar: 1.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDixQUUqEPRiMdhMreK7xkaor16QYEsOL3rq7Ock4-bJgQ0MOKEheLMca5hkLWNfkMSgkuYoMgSj_uhZ4_pOkmysWWa5UbW40xLZAxjoNnU9XgXa2KxEtIDs0nv1pYtDacJGiTV6k8AYo/s280/ti_logo_small_web_view1.jpg 2.https://www.insidethegames.biz/media/image/30687/o/The%20World%20Taekwondo%20Poomsae%20Championships%20will%20be%20the%20highest%20ranked%20event.jpg 3.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGG0Se5Im2FrxZ-dk509NC7Jcn9Poa_cMmpRibL9VlbCcoxOcJs4PdP407DKY-JNNVcWfv-cmkyL3DgVBq0dtOXsf6GobD81cCX9T0v80zMG-uZ_hiEc2jNqXE9NoxDVf-qqYctLaYzigw/s1600/Cara+Belajar+Kyukpa+Taekwondo.jpg 4.http://www.fisu.net/medias/images/020710_taekwondo1.jpg sumber artikel: http://resti150995.blogspot.com/2012/11/taekwondo-juga-dieja-tae-kwon-do.html?m=1

Rabu, 21 Maret 2018

PENCAK SILAT

Olahraga bela diri pencak silat adalah olahraga asli Indonesia yang kini sudah dipertandingkan di tingkat ASEAN, Asia, dan kejuaraan dunia. Pertandingan pencak silat mulai dilaksanakan secara nasional dan dimasukan dalam acara Pekan Olahraga nasional (PON) dan PON VIII di Jakarta tahun 1973.
Pengertian Pencak Silat Pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritas (kemanunggalan) terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Unsur Pencak Silat Unsur-unsur yang terdapat dalam pencak silat adalah sebagai berikut. - Olahraga - Kesenian - Bela diri - Pendidikan mental kerohanian. - Persaudaraan menuju persatuan. Istilah istilah dalam pencak silat * Kuda-kuda : adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan). *Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. *Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat. *Kembangan : adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan. *Buah : Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain. *Jurus : pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh. *Sapuan dan Guntingan : adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh. *Kuncian : adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata mu
Gelanggang dan Perlengkapan dalam Pertandingan Pencak Silat a. Perlengkapan Gelanggang Pencak Silat - Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras setebal 5 cm, ukuran 10 m x 10 m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m. - Meja dan kursi pertandingan. - Meja dan kursi wasit. - Formulir pertandingan dan alat tulis. - Jam pertandingan, gong, dan bel. - Lampu babak. - Lampu isyarat berwarna merah,biru, dan kuning. - Bendera kecil berwarna merah dan biru. - Timbangan - Lain-lain sesuai perlengkapan yang dibutuhkan. b. Perlengkapan Bertanding Pencak Silat - Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge IPSI di sebelah kiri. - Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI. - Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector ). - Gum shil - Perlindungan sendi. Gerakan/ Teknik dari Pencak Silat Beberapa teknik kuda-kuda dan sikap-sikap variasi lain dalam pencak silat antara lain sebagai berikut. a. Sikap Kuda-kuda Sikap berdiri kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang. Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri dari sebagai berikut. 1. Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan. 2. Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang. 3. Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong. 4. Kuda-kuda samping yaitu kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan. 5. Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri. b. Sikap Pasang Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut. * Sikap kuda-kuda * Sikap tubuh * Sikap tangan Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan dan pertandingan pencak silat. Sikap pasang terdiri dari sebagai berikut. - Sikap pasang atas - Sikap pasang tengah - Sikap pasang bawah Cara melakukan sikap pasang sebagai berikut 1. Pandangan lurus ke depan. 2. Kaki dibuka agak lebar, salah satu kaki depan, dan kedua lutut ditekuk. Hal tersebut ditujukan untuk mendapatkan posisi tubuh yang stabil dan kuat. 3. Berat badan terletak pada kaki belakang 4. Posisi kedua tangan melakukan sikap pasang di depan dada. c. Sikap Tangkisan 1) Tangkisan Atas Salah satu tangan membentuk tinju, posisi tangan berada di depan antara ubun-ubun dan kening, dengan tujuan memberi tangkisan yang dilakukan dari bawah ke atas untuk melindungi kepala dari serangan lawan. 2) Tangkisan Belah Tengah Tangkisan belah tengah dilaukan dengan kedua lengan dan mengarahkan ke luar. 3) Tangkisan Silang Atas?Jepit Atas Tangkisan yang menggunakan kedua lengan yang menyilang dengan perkenaannya sudut persilangan lengan, arahnya dari atas ke bawah dan sebaliknya. 4) Tangkisan Luar Tangkisan luar dilakukan dengan membuang ke arah luar. 5) Tangkisan Bawah Tangkisan ini dilakukan dengan membuang arah ke luar. d. Hindaran dalam Pencak Silat 1) Hindaran Hadap Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menghadap lawan. 2) Hindaran Sisi Menghindar dengan memindahkan kaki sehingga posisi tubuh menyamping lawan. e. Pukulan dalam Pencak Silat Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka. f. Tendangan dalam Pencak Silat 1) Tendangan sabit Tedangan sabit dilakukan dalam lintasan setengah lingkaran. Bagian yang dikenakan yaitu bagian punggung telapak kaki atau pangkal jari telapak kaki dengan sasaran seluruh bagian tubuh. 2) Tendangan Lurus Tendangan lurus yaitu tendangan yang menggunakan ujung kaki dengan tungkai lurus.Tendangan ini mengarah ke depan pada sasaran dengan meluruskan tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang kena saat menendang adalah pangkal bagian dalam jari-jari kaki. Posisi badan menghadap ke sasaran. 3) Tendangan T Tendangan T hampir sama dengan tendangan lurus, yaitu menggunakan sebelah kaki dan tungkai. Lintasannya lurus ke depan dan perkenaannya pada tumit, telapak kaki, dan sisi luar telapak kaki. Tendangan ini biasanya digunakan untuk serangan samping dengan sasaran seluruh bagian tubuh. Variasi dan Kombinasi Teknik Pencak Silat a. Pembelajaran Variasi dan Kombinasi Gerak Dasar Pukulan 1) Persiapan Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit dirapatkan, dan ujung-ujung jari kaki membentuk sudut 90 derajat. 2) Pelaksanaan Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan tangan kanan, lengan lurus ke depan, disikukan ke belakang, dan kembali dipukul ke depan. Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan. Kembali pada posisi awal. Pengayaan Pesilat-pesilat yang akan bertanding biasanya memiliki pendamping-pendamping pesilat yang membantu pesilat mempersiapkan diri. Pendamping tersebut maksimal terdiri dari dua orang. Pendamping pesilat bertugas memberikan nasihat serta membantu keperluan pesilat pada saat sebelum bertanding dan dalam waktu istirahat di antara babak. sumber gambar: 1. http://ift.tt/2vt9tEr 2. http://ift.tt/2wSAXa5 sumber artikel: http://pasarsantri.blogspot.co.id/2017/08/pencak-silat-pengertian-unsur-aturan.html?m=1

KARATE (空 手 道)

Pengertian Karate Karate adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa . Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’  空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’  手 , berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong”  空手 (pinyin : kongshou). Sejarah Karate di Indonesia Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta. Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967). Latihan Dasar Karate
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut: 1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. 2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate. 3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring. Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga. Teknik Karate Teknik Karate terbagi menjadi tiga bagian utama : Kihon (teknik dasar), Kata (jurus) dan Kumite (pertarungan). Murid tingkat lanjut juga diajarkan untuk menggunakan senjata seperti tongkat (bo) dan ruyung (nunchaku). 1. Kihon Kihon (基本:きほん, Kihon) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite. Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis. Gerakan-gerakan Kihon terdiri dari: - Kuda-kuda (dachi) : adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda yang di pelajari dalam Karate. · Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka selebar bahu ) · Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan · Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang · Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Hangetsu ) · Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu ) · Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata Unsu ) · Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah · Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata Sochin ) - Pukulan (Zuki) adalah gerakan yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam pukulan ( Zuki ) dalam Karate. · Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu hati · Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala · Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak melangkah · Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak melangkah · Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Soto-Ude-Uke · Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan · Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke · Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi · Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki Shodan · Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke · Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda dengan kedua tangan · Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan · Tetsui-Uchi : Tangan palu · Uraken-Uchi : Pukulan menyamping · Haishu-Uchi : Tangan pedang · Haito-Uchi : Tangan pedang · Empi : Sikutan · Shuto-Uchi : Tangan pedang · Tate-Shuto : Tangan pedang - Tendangan (Geri): Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah macam-macam Geri dalam Karate. · Mae-Geri: Tendangan ke arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan · Mawashi-Geri: Tendangan dengan Kaki bagian atas · Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di sodok ) · Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di snap ) · Usiro-Geri: Tendangan ke belakang - Tangkisan (Uke) :Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah menyamping atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar apabila pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita. Berikut ini adalah istilah tangkisan dalam karate : · Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan Mae-Geri. · Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari belakang telinga. · Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya dari bawah ketiak. · Agi-Uke : Tangkisan atas · Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang · Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan disilang · Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti Morote-Zuki 2. Kata Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda. Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata. Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh : Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda. 3. Kumite Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan. Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding. Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding. Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital. Pertandingan Karate Pertandingan karate dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Kumite (perkelahian) putera dan puteri Kumite dibagi atas kumite perorangan dengan pembagian kelas berdasarkan berat badan dan kumite beregu tanpa pembagian kelas berat badan (khusus untuk putera). Sistem pertandingan yang dipakai adalah reperchance (WUKO) atau babak kesempatan kembali kepada atlet yang pernah dikalahkan oleh sang juara. Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan. Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan karateka yang paling ofensif dan agresif sebagai pemenang. 2. Kata (jurus) putera dan puteri Pada pertandingan kata yang diperagakan adalah keindahan gerak dari jurus, baik untuk putera maupun puteri. Sesuai dengan Kata pilihan atau Kata wajib dalam peraturan pertandingan. Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan. Pertandingan dibagi menjadi dua jenis: Kata perorangan dan Kata beregu. Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai). Kata beregu dinilai lebih prestisius karena lebih indah dan lebih susah untuk dilatih. Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang berasal dari perguruan 4 Besar JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu, Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut: * Shotokan : Kankudai dan Jion. * Wado-ryu : Seishan dan Chinto. * Goju-ryu : Saifa dan Seipai. * Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai. Karateka dari aliran selain 4 besar tidak dilarang untuk ikut pertandingan Kata JKF dan WKF, hanya saja mereka harus memainkan Kata sebagaimana dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas. sumber gambar: 1.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_4VelNuTIBM3Jp0FRsLnSFK2oZ2y7Q-8zaers5ogg8qrQOL3PqsqBvRzXuy0y_tor_UWfQsHigTAt7jwYvkuhx4iWj39d4hKzj0unkj2KYVOX6jHkpOgaB1qq9ai4Xn9iKOkzKmgcS2D7/s320/10400649-karate-fight--unarmed-combat.jpg 2.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvOT15soaF-2QsFVyed6K021hotXNSjR5i-AOhzSR2H15kb42DyNaFopUKWW-Mz8xwQOuc0bxQ6BcbrGEjvU9aNx20ANSUBSDtprZ6oTTJquxhxmYBD-Ax4ko9WYv_NrH9sIAl7tDad7a9/s1600/latihan.jpg sumber artikel: http://zulfikareric.blogspot.co.id/2015/02/sejarahpengertiandan-jurus-jurus-dasar.html?m=1

Senin, 19 Maret 2018

FITNESS

Pengertian fitness
Fitness berarti Kebugaran . Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga fitalitas tubuh dan berlatih disiplin. Memiliki otot tubuh yang ideal dan proforsional adalah idaman setiap individu, yang mana hal ini cukup mempengaruhi performa kita dipandangan mata orang lain. Guna memperoleh bentuk tubuh ideal diperlukan usaha pembentukannya dan usaha yang dilakukan tersebut tidaklah sesingkat hitungan detik. Diperlukan disiplin waktu dan asupan makanan yang dikonsumsi. Berlatih secara berkala merupakan faktor penentu guna memperoleh bentuk tubuh yang ideal. Investasi waktu inilah yang kita butuhkan pula berlatih. Fitnes sudah menjadi gaya hidup trend saat ini. Ada banyak sekali sarana atau tempat-tempat yang mengkhususkan fasilitasnya untuk berkegiatan fitnes. Bisa kita lihat disekeliling ada banyak tempat pusat kebugaran tubuh dan banyak pula informasi-informasi yang bisa kita dapatkan yang mengulas tentang dunia fitnes. Sumber informasi tersebut entah diperoleh dari media cetak,elektronik,internet atau informasi langsung di tempat pusat kebugaran tubuh/fitnes. Tips dan trik fitness pemula Fitness tidak dapat dilakukan sembarangan. Anda bisa meminta seorang pelatih untuk menunjukkan dan mengawasi agar terhindar cedera. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat fitness: * Cara berlatih aman dan tepat dalam menggunakan dumbbell dan barbel sehingga mengoptimalkan latihan beban. * Kombinasikan latihan beban dan cardio baik untuk menurunkan berat badan. * Menjaga asupan nutrisi dan hindari mengonsumsi alkohol serta rokok. * Istirahat yang cukup . Umumnya kesalahan utama bagi orang yang memulai fitness adalah melakukan latihan fitness yang terlalu berlebihan. Nah, bagi anda pemula dalam dunia fitness ada baiknya untuk membaca tips dibawah agar mendapatkan hasil latihan fitness yang tepat: · Pola Makan yang Benar Agar otot anda dapat bertumbuh dan berkembang secara baik, hal yang terutama perlu anda konsumsi adalah protein. Dengan pola makan diet berprotein tinggi, ini akan sangat membantu perkembangan massa otot dengan maksimal. Kebanyakan dari orang salah dalam pola makan untuk pembentukan otot mereka, sebagian besar dari mereka selalu berpikiran kalau porsi makan yang lebih banyak adalah cara terbaik untuk meningkatkan massa otot, padahal cara yang terbaik adalah dengan makan sedikit demi sedikit tetapi dilakukan secara sering. Sebelum anda melakukan latihan anda juga harus makan makanan berprotein. Yang disarankan adalah mengkonsumsi protein shake. · Kuasai teknik latihan dengan baik dan benar. Misalnya, sebelum anda ingin menambah berat beban sebesar 10 kg ke bar, tanyakan dulu pada diri Anda sendiri "Kira2 apakah saya sanggup menerima resiko melukai diri sendiri?" Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, sangat disarankan Anda mengangkat beban sesuai dengan kemampuan anda saat ini. Karena kebiasaan yang salah dapat mengakibatkan cedera. Jika anda masih belum yakin, apakah kira2 Anda sudah mengangkat beban dengan benar, tanyakan pada orang yang lebih berpengalaman dan minta masukan. · Latihan fitness disesuaikan dengan kemampuan fisik anda dengan alat olahraga yang Anda gunakan. Jangan memaksakan diri karena malah nantinya akan menyebabkan cedera pada otot. Lakukanlah latihan secara bertahap dari yang ringan ke yang berat. · Gunakan metode latihan rutin, baik itu secara detail mengenai waktu dan juga berapa lama latihan. Dan fokuslah pada jadwal yang Anda catat sehingga hasil latihan maksimal. · Anda bisa meluangkan waktu latihan sambil menonton TV sambil melakukan peregangan. · Anda bisa menempatkan alat fitnes atau treadmill di tempat yang membuat anda merasa nyaman seperti ruang TV atau sambil mendengarkan music hingga membuat latihan Anda tidak membosankan. · Ajak teman agar motovasi Anda semakin bertambah untuk melakukan latihan fitness. Ada beberapa anjuran yang sebaiknya Anda perhatikan saat berada di pusat kebugaran. Minum air putih sebelum melakukan latihan Olahraga ternyata bukan solusi terbaik. Setelah latihan, Anda akan tetap mengalami dehidrasi lewat keringat. Sebaiknya sebelum, selama dan setelah olahraga, konsumsi air putih sebanyak mungkin. Berikut ini beberapa tips agar olahraga Anda lebih efektif. 1. Makan sebelum dan setelah olahraga Sebelum melakukan gerakan olahraga, tubuh memerlukan asupan karbohirdrat dan protein. Karbohidrat memberi energi selama latihan dan protein menjaga nutrisi untuk membentuk otot dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Satu jam sebelum latihan, dianjurkan makan menu ringan. Beberapa pilihan makan di antaranya pisang, sereal gandum atau minum sari kacang kedelai atau makan sebuah apel/seledri dengan selai kacang membantu menahan rasa lapar hingga latihan selesai. Setelahnya, asupan protein atau karbohidrat akan menstimulasi pembentukan otot. Hindari makanan kecil yang mengandung gula karena menjadikan tubuh menjadi lemas. Hindari juga kafein karena membuat Anda merasa segar seketika tetapi menurun dengan cepat. 2. Pakaian yang Pas Saat berada di pusat kebugaran atau Fitness, kenakan pakaian olahraga yang pas. Jangan gunakan yang terlalu ketat. Selama latihan, tubuh membutuhkan udara. Lengan dan kaki memerlukan ruang agar bebas bergerak tanpa risiko cidera akibat pakaian ketat. Jangan juga memakai pakaian terlalu longgar, karena akan merepotkan. Bisa jadi, pakaian Anda tersangkut di mesin saat melakukan latihan. Pakaian olahraga terbaik yang dapat Anda kenakan berupa pakaian dengan bahan karet sintetis yang memiliki sirkulasi udara. Pakai celana pendek dan kaos yang pas di badan serta sepatu kets yang mendukung gerakan latihan Anda. 3. Bernapas dengan benar Jika dada terasa nyeri di pertengahan gerakan olahraga, sebaiknya perhatikan cara bernapas Anda. Mengelola pernapasan dengan baik membuat Anda bisa berlari, berjalan, jogging, atau mengangkat beban lebih lama. Ketika melakukan latihan angkat beban misalnya, tarik napas setiap kali gerakan dan lepaskan saat Anda menurunkan beban. Saat senam aerobik, tarik napas panjang dan keluarkan perlahan-lahan. Setelah lama berlatih, Anda akan menemukan teknik tepat untuk Anda. Bagi yang menggunakan treadmill atau lari misalnya, bisa menarik napas setiap tiga langkah dan mengeluarkannya setelah dua langkah berikutnya. 4. Olahraga di waktu ideal Masing-masing orang memiliki olahraga favorit sendiri-sendiri. Olahraga yang dilakukan secara rutin pada jam ideal tubuh akan meningkatkan energi Anda. Sebaliknya, olahraga yang dilakukan pada waktu yang salah akan merusak tubuh dan memberi energi negatif. Olahraga di awal malam hari misalnya akan membebani tubuh. Setiap orang memiliki tingkat energi yang berbeda-beda. Bisa saja dalam sehari Anda merasa fit, dan hari berikutnya Anda seperti kehilangan tenaga. Asal tidak dalam waktu lama, sekali-sekali Anda bisa meliburkan diri dari rutinitas latihan. Manfaat fitness “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” Ungkapan itu sangat benar. Tentu saja, karena jika tubuh sehat, Kita akan mampu berpikir dan berbuat apa saja. Manfaat latihan kebugaran jasmani fitnes apa pun bentuknya, pasti membawa nilai-nilai positif. Terlebih, bagi tubuh. Manfaat fitnes yang utama adalah untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun ada keuntungan "terselubung" di balik olahraga kebugaran tersebut. Fitnes sekarang ini memang banyak digandrungi, baik tua dan muda. Bahkan fitnes sudah menjadi suatu gaya hidup ( lifestyle) khususnya di kota-kota besar. Fitness center pun dapat dengan mudah ditemukan sehingga semakin memudahkan Anda untuk menerapkan gaya hidup sehat. Di balik segala macam bentuk olahraga fitnes tersebut, Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari fitness : 1. Meningkatkan kualitas tidur. 2. Meningkatkan produktivitas. Fitness, salah satu jenis olahraga dan mampu menjaga ketahanan tubuh sehingga Anda tidak mudah sakit. Melakukan aktifitas fisik pun mampu membuat Anda mengambil keputusan sulit dan berkonsentrasi. 3. Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Obesitas. Selain karena zat-zat makanan atau energi berlebih yang tertimbun di dalam tubuh, kegemukan dan obesitas juga bisa terjadi karena tubuh kurang beraktivitas. Itu sebabnya, olahraga fitnes merupakan salah satu cara untuk menggerakan tubuh dalam upaya menurunkan berat badan atau menjaga berat badan agar tidak gemuk, apalagi obesitas. 4. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Seksual. Saat kita terbiasa berolahraga, segala bentuk metabolisme tubuh akan berada pada tingkat yang optimal. Termasuk juga dengan sistem hormon, salah satunya sistem hormon seksual. Perlu diingat, berhubungan seksual juga termasuk olahraga. Hal ini karena pada saat berhubungan seksual, membakar banyak sekali kalori yang ada di dalam tubuh. Sebuah studi mengungkapkan, baik pria atau wanita yang berolahraga secara rutin akan merasa lebih berhasrat dalam bercinta dan merasakan kenikmatan yang lebih. 5. Mengurangi LDL dan Menaikkan HDL. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa jalan kaki atau jogging selama 24 hingga 32 km per minggu mampu menurunkan "lemak jahat" (LDL = Low Density Lipoprotein) dan menaikkan "lemak baik" (HDL = High Density Lipoprotein). 6. Membuat Awet Muda. Jika Anda melihat artis Minati Atmanegara, pernahkah Anda penasaran dengan usianya? Di tahun 2011 ini dia berusia 52 tahun. Akan tetapi, jika dilihat dari fisiknya, dia bak seorang ibu yang baru berusia 35 tahun. Hal ini tentu saja karena dia rajin berolahraga. Olahraga membuatnya tampak awet muda. 7. Meningkatkan stamina 8. Meredakan kinerja seksual 9. Membantu mencegah penyakit jantung 10. Mencegah osteoporosis 11. Mengurangi resiko kenker payudara 12. Mengurangi nyeri radang sendi 13. Mengendalikan kolesterol 14. Membakar lemak 15. Mempercepat metabolisme 16. Membantu kita berhenti merokok 17. Mengawetkan otot 18. Memperbaiki kebugaran kardiovaskuler 19. Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi 20. Mengurangi resiko kanker 21. Menurunkan tekanan darah 22. Mengurangi resiko kegemukan 23. Membakar kalori 24. Mencegah endometriosis 25. Mengurangi stres 26. Meningkatkan harga diri 27. Memperbaiki kelenturan 28. Memperbaiki peredaran darah 29. Meningkatkan ingatan/mengurangi resiko pikun 30. Memperpendek waktu pemulihan sesudah sakit atau cedera 31. Tidur nyeyak. Cara fitness yang baik dan kurang baik Cara fitnes yang baik dan kurang baik perlu diketahui bagi Anda yang akrab dengan pusat kebugaran. Tanpa Anda sadari, ada beberapa hal yang telah terbiasa dilakukan sebelum ataupun saat fitnes, dan ternyata hal-hal itu membahayakan diri Anda. Berikut ini hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat berolahraga. · Kebiasaan baik Pemanasan. Anda yang biasanya menyepelekan kegiatan ini bahkan tidak pernah melakukan pemanasan saat olahraga dimulai, segera hentikan kebiasaan ini. Otot yang tidak melewati pamanasan terlebih dahulu lebih mudah cedera. Oleh karena itu cobalah untuk mempersiapkan otot-otot sebelum latihan dimulai. Sering peregangan. Peregangan memiliki kondisi yang hampir sama dengan pemanasan, dimana kegiatan satu ini sering dilupakan. Dengan peregangan, tubuh dapat lebih fleksibel, mampu melakukan gerakan-gerakan sulit dan tentunya mengurangi resiko cedera. Waktu yang tepat untuk melakukan peregangan ialah sesaat setelah selesai berolahraga, karena otot-otot masih terasa "hangat." Selalu membawa botol minum. Jangan sampai tubuh Anda kekurangan cairan, dan usahakan minumlah sebelum Anda haus. Mintalah pada pelatih atau instruktur fitnes untuk mendampingi selama latihan. Walaupun Anda merasa familiar dengan alat-alat fitnes namun belum tentu Anda menggunakan alat tersebut dengan benar. Misalnya, yang seharusnya dilakukan selama 15 menit, Anda melakukannya 30 menit. Jika tidak hati-hati Anda dapat terkena cidera. Oleh karena itu pastikan Anda melakukan latihan sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh instruktur, terlebih jika Anda ingin membentuk badan sesuai keinginan. · Kebiasaan tidak baik Mengangkat terlalu banyak beban. Salah satu hal ini merupakan kebiasaan tidak baik saat Anda berada di tempat fitnes. Jangan karena merasa Anda mampu atau otot Anda yang besar sehingga berani mengangkat beban berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan cedera. Kalaupun Anda ingin menambah beban, diskusikan dengan instruktur fitnes Anda. Menggunakan terlalu sering alat "bersandar" seperti Stair-climbers , elliptical machines , cross trainers , dan treadmills . Alat-alat yang membuat punggung Anda bersandar jika digunakan terlalu sering dapat mencederai pergelangan tangan dan punggung. Dan sekali lagi, diskusikan kembali penggunaan alat fitnes dengan instruktur. "Bermain-main" dengan alat-alat berat. Jika Anda merasa tidak kuat mengangkat beban atau tidak mengetahui cara menggunakan alat fitnes, jangan sekali-kali menggunakannya dengan bermain-main. Cedera bisa saja menghampiri Anda karena "bermain-main" dengan alat fitnes. Mengkonsumsi banyak makanan dan minuman sebelum berolahraga. Jika Anda termasuk orang yang mengkonsumsi makanan berlebihan, walaupun dilakukan dua jam sebelum olehraga dimulai (dan ini merupakan hal yang benar). Namun mengkonsumsi makanan dan minuman berlebihan sebelum berolahraga tidaklah baik. Ada baiknya Anda mengecek label makanan atau minuman dan mengetahui kandungan kalori, lemak dan lainnya agar latihan Anda tidak sia-sia Kesalahan yang sering di lakukan di saat berlatih fitness Tidak banyak orang yang memahami bagaimana menjalankan pola latihan yang benar. Hal ini berdampak pada minimnya hasil yang didapat selama latihan. Bahkan tak jarang, ini membuat latihan menjadi sangat membosankan dan Anda pun mulai malas untuk melakukannya. Agar Anda tidak terjebak dalam pola latihan yang salah tanpa hasil apapun, sebaiknya Anda mengetahui kesalahan apa saja yang sering Anda lakukan saat berlatih. Apakah Anda masih melakukan salah satunya? 1. Memulai Latihan dengan Beban yang Berat Apapun latihan yang Anda lakukan sebaiknya lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan. Hindari latihan menggunakan beban yang terlalu berat, apalagi jika Anda baru memulai latihan. Mulailah dengan beban yang ringan terlebih dahulu dan tambahkan beban latihan sesuai dengan kemampuan Anda di tiap tingkat latihan. 2. Menentukan Target yang Mustahil Rasanya mustahil dengan berlatih selama 1 minggu berat Anda akan turun sebanyak 10 kg. Atau melakukan ratusan sit up tiap hari untuk dapatkan perut sixpack dalam waktu singkat. Tentukanlah tujuan yang lebih realistis dengan asumsi bahwa Anda mampu menjalankan semua program tersebut dengan baik dan benar. 3. Melakukan Latihan yang Sama Jika Anda mulai dapat menikmati latihan dengan perasaan santai, ini berarti tubuh Anda sudah beradaptasi dengan beban latihan Anda. Jika dilanjutkan, Anda tidak akan mendapatkan hasil maksimal dan bahkan mulai merasakan bosan. Saat tubuh sudah mulai beradaptasi, segera tingkatkan beban latihan untuk meningkatkan hasil dari latihan Anda. 4. Memilih Latihan yang Membosankan Salah satu alasan utama banyak orang berhenti latihan adalah karena mereka bosan atau tidak menikmati program latihan yang sedang mereka jalani. Agar tetap termotivasi, pastikan Anda menikmati latihan yang sedang Anda jalani. 5. Latihan Tiap Hari Sebaiknya Anda tidak melakukan hal ini. Tubuh membutuhkan waktu beristirahat untuk proses pemulihan setelah latihan. Berlatih tiap hari tanpa jeda istirahat yang cukup dapat menyebabkan katabolisme otot. Istirahat atau tidur cukup diperlukan tubuh untuk proses perkembangan otot. Berlatihlah 5-6 kali seminggu dan sisakan 1-2 hari untuk beristirahat dari latihan Anda. 6. Tidak Pemanasan Cedera latihan dapat terjadi jika Anda tidak melakukan pemanasan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan untuk melancarkan peredaran darah dan mempersiapkan tubuh sebelum melakukan latihan utama. sumber gambar: http://cdn2.tstatic.net/banjarmasin/foto/bank/images/fitnes_20170201_200712.jpg sumber artikel: http://awaluddin25naga.blogspot.co.id/2013/04/pendidikan-kebugaran-jasmani-fitness-gym.html?m=1