Rabu, 04 April 2018

PADUAN SUARA

Pengertian Paduan suara atau kor (dari bahasa Belanda, koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ensembel musik yang terdiri atas penyanyi-penyanyi maupun musik yang dibawakan oleh ensembel tersebut. 
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan. Umumnya suatu kelompok paduan suara membawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa Inggris: part , bahasa Jerman: Stimme). Dalam pengertian ini, paduan suara juga mencakup kelompok vokal (vocal group), walaupun kadang kedua istilah ini saling dibedakan. Di dalam paduan suara selalu tidak lepas dari teknik vocal tentang bagaimana sih bernyanyi dengan bagus, tidak asal keluar suara saja, namun diatur sedemikian rupa sehingga mendapat suara yang "Ear catching". Teknik Vocal itu sendiri adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.  


UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL 

Berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan di dalam olah vokal, diantaranya: 1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas. 2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan. Pernafasan di bagi tiga jenis , yaitu : a. Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah. b. Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah. c. Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik. 3. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. 4. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu. 5. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan. 6. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu. 7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. 8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik : - Pendengaran yang baik - Kontrol pernafasan - Rasa musical.  


Struktur Paduan Suara 

Paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen atau choirmaster yang umumnya sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas) , walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara.

Penyanyi Tenor 


Penyanyi Sopran


Penyanyi Sopran Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Hal tersebut dapat kita lihat pernyataan yang saya kutip dari voicesoul.wordpress.com yang mengkategorikan jenis-jenis suara berdasarkan perbedaan jenis kelamin serta tingkat kematangan seseorang (kedewasaan). Berikut kita simak. SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) : 1.Suara Wanita Dewasa ; - Sopran (suara tinggi wanita) - Messo Sopran (suara sedang wanita) - Alto (suara rendah wanita) 2. Suara Pria Dewasa : - Tenor (suara tinggi pria) - Bariton (suara sedang pria) - Bas (suara rendah pria) 3. Suara Anak-anak : - Tinggi - Rendah.  


JENIS-JENIS PADUAN SUARA 

 1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara. 2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak. 3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto. 4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass. 5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass. 6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass. 



sumber gambar: 
1. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXlTPhBamaIAUWCnNbXR3S2q-BISP_CHVUrg24gVg3BbSK5iMmQ2ar559bRpaDiZJ_XAltBzQcYsYheZXWdyJw_pEISMeHh0YPde9jY78Pxn6kXf0kvBRj-RzKsIoWmVCVvuVrjPf8-sA/s1600/choir.jpeg 
2. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY2nkhCsb7I-viuYUZ2-Lp_FlpMI976wuRUJ1cdANb_tRgkteL53v03x0U0PGeu5vHQDcqDFje9LNgZ67jrzGqZVyXMCqDz4F_trwcRhNPf2dPj7mt71ciAvd5nLYjrCfPtIs-VBFKe_Y/s1600/tenor.jpeg 
3. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-6o_ycriKPaNdnIJ3rT1qXfUd6RwWKjOtCWl9p_KBamg8iUfko_JtR7CISCUUbIc7EtLTq4nI-u-jFxK7GixUubS2KtKdoZLkWDGCegEzDytoqWaF61PDRTKl4yfcPJxMatxLaM_ItaM/s1600/putri-ayu-dipuji-abimanyu-6376.jpg



sumber artikel: http://psmvocaalkindi.blogspot.co.id/2011/10/pengetahuan-dasar-paduan-suara.html?m=1

BAND


Band adalah sekelompok orang yang satu aluran musik yang mempunyai satu cita-cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik. Band terdiri dari berbagai jenis, contohnya band indie. Istilah band indie sering kali kita dengar sebagai band yang mandiri yang tidak terkukung pada keinginan pasar untuk menentukan warna musik mereka, Perdebatan tentang pengertian band ini sering kali terjadi diantara para pengamat music, namun pastinya pengertian band indie secara umum berarti gerakan bermusik yang berbasis dari apa yang kita punya. Dan biasanya karya-karya musik mereka diluar mainstream yang tengah berlaku, dimana biasanya mainstream berarti arus utama, tempat di mana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan.


Musik adalah suara yang dihasilkan oleh alat musik dan kemudian disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama dan keharmonisan. Menurut Om Wiki, musik sudah dikenal beribu-ribu tahun yang lalu. Pada mulanya, musik digunakan sebagai ekpresi kesedihan dan kegembiraan, musik juga digunakan sarana terapi terhadap penyakit-penyakit tertentu, dan musik juga terkadang digunakan sebagai ritual keagamaan, dan sekarang musik berkembang menjadi industri hiburan terbesar di dunia.
Musik secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok (genre) yaitu: musik seni (mencakup musik klasik), musik populer (mencakup musik pop, rock, jazz, blues, gospel, ska, regee, uderground, dsb), dan musik tradisional (di Indonesia seperti keroncong, marawis, gambang kromong, dsb). Setiap genre pada aliran-aliran musik tersebut mempunyai beberapa sub genre. Seperti, Musik pop mempunyai sub genre: K-pop (korean pop), Mandopop (mandarin pop), dsb. Musik rock mempunyai sub genre: rock n roll, soft rock, alternative rock, punk rock, dan lain sebagainya. Begitupun aliran-aliran musik lain seperti blues, regee, dan lain sebagainya mempunyai sub genre yang bermacam-macam.





sumber gambar: 1.http://igloomusic.co.uk/wp-content/uploads/2014/09/my-band.jpg 2.http://charlestoncountysoabands.com/wp-content/uploads/2017/07/big-band-clip-art.jpg



sumber artikel: http://groupthree85.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-band.html?m=1

Selasa, 03 April 2018

MERPATI PUTIH



Pengertian Merpati Putih (MP)

Merpati Putih (MP ) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550 -an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).


Tujuan

PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila. Seni beladiri adalah seperti pisau bermata dua, dapat digunakan untuk menolong maupun melukai. Untuk itulah suatu seni beladiri harus memiliki dasar-dasar filosofi yang kuat di dalam pengajarannya, agar tidak salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai oleh praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan Sang Maha Pencipta.


Jurus dan Tenaga Dalam

Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja.
Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun. Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah napas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak teknik olah napas di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik jurus (disebut dengan rangkaian gerak) diantaranya adalah Rangkaian Gerak Praktis (RGP), Rangkaian Gerakan Terikat (RGT ) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB). Hasil olah gerak dan olah napas ini kemudian dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'. Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan --> Gerak Naluri (plus getaran). Selain dari Diri Sendiri (energi badan ), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang , matahari ataupun bulan ). Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra , agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari. Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh ilmuwan sejak mulainya Operasi Seta I (1972) bersama dengan para Taruna Militer dengan hasil bahwa metode latihan Merpati Putih menghasilkan pola yang hampir sama dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga tambahan. Secara aktif diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di Yayasan Jantung Sehat. Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir. Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat lebih cepat digunakan untuk mendeteksi radiasi nuklir dibanding alat yang digunakan oleh BATAN. Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam. Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.


Tingkatan dan Latihan

Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
 · Tingkat Dasar I , tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
 · Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
 · Tingkat Balik I , sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Kombinasi I , sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya. · Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya. · Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Kesegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya. · Tingkat Inti I , sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
 · Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya. Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiaptahun , yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta , tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh . Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya. Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2 keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.


Arti Baju Seragam Merpati Putih
1. Baju , terdapat lubang 3 pasang di dekat leher. Warna putih dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan garis - garis jahitan berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan. Artinya :
 · Warna putih menunjukkan kesucian, ketulusan hati, kepasrahan, keterbukaan hati serta menjunjung tinggi arti perdamaian.
 · Leher berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila, terdapat juga jumlah jahitan pada leher tersebut. Ini berarti anggota Merpati Putih menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
 · Lubang tali kancing mengingatkan kita agar selalu ingat bahwa di dalam hidup ini terdapat : TUHAN YME (sang pencipta), ALAM (sumber hidup), DUNIA (kehidupan). Selain itu juga menggambarkan jumlah janji anggota Merpati Putih yang sering disebut TRI PRASETYA.
 2. Celana , berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk , berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki beban tanggung jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan anggota yaitu :
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepada negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
3. Kepada perguruan sebagai wadah penggaliannya. Anggota yang masih bersabuk Putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.


Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih


1. Bentuk segi lima , PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Garis segi lima berwarna merah , melambangkan persatuan dan kesatuan seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa.
3. Warna dasar biru , melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam (telapak tangan) , melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari tangan , melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati Putih.
7. Burung merpati dengan kepala tunduk , melambangkan sikap dan watak anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih, melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan kesucian.





sumber gambar: 1.http://pusu.or.id/media/uploads/2015/04/Merpati-Putih-President-University-2.jpg
2.https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRx4M1nTZ8bnCwNI_NYdaubnwFlFypK1-WhfUzbKNBy6R-lau9-5AXpaYGHFCv9uFz4v76SzvXjkVLjOi4AJMaFULPiz7YW4lnBksJRCEDuTKdHKFPchprdgD4FT0Q1hP0oxabibUr4CuS/s1600/logo1.jpg



sumber artikel: http://themadex.weebly.com/pengertian-merpati-putih.html

Senin, 02 April 2018

TINJU




A. PENGERTIAN DAN PERATURAN OLAHRAGA TINJU

Menurut kamus besar bahasa Indonesia olahraga adalah gerak tubuh untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh.Sedangkan tinju adalah kepalan tangan (untuk memukul). Kata Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing " atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.
Adapun macam Tinju ada 2 yaitu tinju bebas dan tinju yang di wasiti. Dalam setiap pertandingan atau perlombaan pasti ada aturan-aturannya baik dari segi teknis ataupun dari segi penilaian untuk menentukan pemenangnya. Adapun aturan-aturan tinju secara garis besarnya adalah:
- Tidak boleh memukul kepala bagian belakang
- Tidak boleh memukul alat kelamin lawan tidak boleh mencaci maki / mengolok-olok lawan
- Tidak boleh memukul lawan yang sudah tidak berdaya atau menyerah Pertandingan tinju saat ini merupakan salah satu jenis olahraga yang banyak sekali penggemarnya. Apalagi sekarang bermunculan petinju-petinju kelas dunia yang beragama Islam.


B. SEJARAH OLAHRAGA TINJU

Pada tahun ±1619 SM dipulau Kreta yaitu suatu pulau yang terletak dilaut tengah, rakyatnya telah melakukan olahraga tinju dan pada tahun ± 1600 di Tiongkok juga ada tinju. Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah antara lain melawan Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan Mesir. Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun kita baru mengenal tinju pada abad ke 18 di Inggris, dikembangkan oleh seorang Inggris bernama Jamea Free, dan pada tahun 1730 ia menjadi juara pertama di negeri Inggris. Kemudian muncul lagi seorang bangsa Inggris bernama Branchton sebagai petinju yang mempergunakan sarung tangan. Dan pada tahun 1743 ia membuat peraturan tentang bertinju. Sedangkan petinju yang pertama terkenal adalah seseorang berkembangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos yang menjadi juara pada Olympic Games tahun 450. Ia melakukan pertandingan sebanyak 1406 kali dengan menggunakan cestus yaitu sarung tinju yang terbuat dari besi. Sebagian besar penantang yang bertinju dengan Theagenes mengalami nasib malang tewas di ujung kepalan Theagenes. Pertandingan tinju Yunani Kuno adalah sejenis olah raga kuno dari setidaknya abad ke-8 SM (berdasarkan puisi Iliad karya Homer ) yang dilaksanakan dalam berbagai konteks sosial di Yunani . Sebagian besar bahan sumber mengenai tinju Yunani Kuno yang diketahui ada berada dalam kondisi tidak lengkap atau sekadar legenda sehingga sulit untuk mengetahui peraturan pertandingan, adat dan sejarah olah raga ini dengan rinci. Meskipun begitu, jelas bahwa pertarungan tinju menggunakan sarung tangan tinju merupakan bagian penting dari kebudayaan atletik Yunani Kuno sepanjang zaman klasik awal. Hingga sekitar 500 SMhimantes digunakan sebagai pelindung buku jari dan tangan. Himantes merupakan tali kulit yang terbuat dari kulit lembu dengan panjang sekitar 3 hingga 3,7 meter yang membungkus mengelilingi tangan dan buku jari beberapa kali. Di Indonesia tinju masuk dan dipopulerkan oleh Negara Hindia Belanda atau KNIL (Koninklijk Nederlands Inside Large). Ring tinju yang pertama didirikan di Indonesia pada jaman kolonial itu masih ada hingga kini, yaitu ring tinju di Jasdam V Java serta Jasam VII Diponegoro (Semarang)


C. OLAHRAGA TINJU DALAM PANDANGAN ISLAM

1. Hukum Tinju menurut perspektif Islam
Ada beberapa pendapat yang berbeda dalam menentukan hukum tinju. Sebelum menentukan hukum tinju, terlebih dahulu kita lihat apakah Tinju itu mempunyai Faedah kemashlahatan atau sebaliknya yaitu kemudharatan bagi pelakunya. Sesungguhnya dewan Lembaga Fikih Islam yang bernaung dibawah Liga Dunia Islam dalam pertemuannya yang kesepuluh, yang dilaksanakan di kota Makkah Al-Mukarramah dari hari Sabtu 24 Shafar 1408H yang bertepatan dengan tanggal 17 Oktober 1987M hingga dari Rabu, 28 Shafar 1408H betepatan dengan tanggal 21 Oktober 1987M telah membahas masalah tinju dari sudut pandang sebagai olah raga yang dibolehkan. Setelah membahas persoalan ini dari berbagai sudut pandangnya dan berbagai akibat yang terungkap dari berbagai macam hal yang dipandang sebagai bagian dari olah raga ini, serta menjadi program siaran televisi di berbagai Negara Islam dan lainnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala. Q.S Al-Baqarah: 195 yang artinya : “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. Asbabun Nudzul Q.S. Al-Baqarah: 195: Al-laits bin Sa’ad menceritakan dari Aslam Abi Imran, dia berkata, “seseorang dari kelompok imigran muslim di konstantinopel menyerang barisan musuh lalu diantara mereka ada yang terbakar. Ikut pula bersama kami Abu Ayub al-Anshari, lalu orang-orang berkata, ‘orang itu telah menjerumuskan dirinya ke dalam kebinasaan’. Namun Abu-Ayub berkata, “kami kami tahu ayat ini diturunkan berkaitan dengan kasus kami, kami telah menemui Rasulullah. Kami mengalami kejadian bersama beliau dan kami menolong beliau. [11] Dari ayat di atas, Islam menganjurkan manusia untuk saling berbuat kebaikan,dan jangan tolong menolong dalam hal keburukan karena siksa Allah sangat pedih. Hal ini terdapat di dalam Alqur’an Surat A-Maidah ayat 2, yang artinya: “……. dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya” Dan firmanNya. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Mahapenyayang kepadamu" [An-Nisa : 29] Dan sabda Nabi Shallalalhu 'alaihi wa sallam ﻻ ﺿﺮﺭ ﻭﻻ ﺿﺮﺍﺭ "Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain" [2] Berdasarkan dalil-dalil itulah, para ulama menegaskan bahwa orang yang menghalalkan darahnya kepada orang lain dan berkata kepadanya, 'bunuhlah saya', tidak boleh membunuhnya. Jika ia melakukannya, ia harus bertanggung jawab dan mendapatkan hukuman (qishah atau diyat, pent) Berdasarkan hal itulah,Lembaga menetapkan bahwa tinju ini tidak boleh dinamakan olah raga dan tidak boleh mempelajarinya (berlatih), karena pengertian olah raga adalah berdasarkan latihan, tanpa menyakiti atau membahayakan. Wajib dihilangkan dari program olah raga daerah, dan ikut serta dalam pertandingan dunia. Sebagaimana Dewan juga menetapkan tidak boleh menayangkannya di program televisi agar generasi muda tidak belajar perbuatan buruk ini dan berusaha menirunya.
2. Hukumnya di perbolehkan
Pendapat yang membolehkan terdapat pada keputusan bahtsul masail syuriah NU cabang Kraksaan, yag dihimpun dalam kitab Ahkamul Fuqoha halaman 26yang merupakan himpunan keputusan bahtsul masail NU disebutkan bahwa berdasar keterangan dalam kitab Fatawa al-Kubra juz 3 halaman 272 hukum permainan tinju boleh selama tidak berbahaya dan tidak mengandung mungkarot seperti taruhan, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan dan tidak termasuk syi’ar orang fasiq.
ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻜﺒﺮﻯﺺ 272 ﺟﺰﺀ 3 ﺳُﺌِﻞَ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﻋَﻤَّﺎ ﻳَﻘَﻊُ ﺑَﻴْﻦَ ﺃَﻫْﻞِ ﻣَﻠِﻴْﺒَﺎﺭِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻌْﺐِ ﺑِﻨَﺤْﻮِ ﺍﻟﺴُّﻴُﻮْﻑِ ﺍﻟﻤُﺤَﺪَّﺩَﺓِ ﻭَﺍﻟﺘَّﻀَﺎﺭُﺏِ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﻋْﺘِﻤَﺎﺩًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺮَﺍﺳَﺘِﻬِﻢْ ﺑِﺎﻟﺘَّﺮَّﺱِ ﻭَﺍﻟﻐَﺎﻟِﺐُ ﺍﻟﺴَﻼَﻣَﺔُ، ﻭَﻗَﺪْ ﻳَﻘَﻊُ ﺍﻟﺠَﺮْﺡُ ﻭَﻗَﺪْ ﻳَﻘَﻊُ ﺍ ﻟﻬَﻼَ ﻙُ ﻭَﻫَﻞْ ﻫُﻮَ ﺟَﺎﺋِﺰٌ ؟ ﻷَ ﻥَّ ﺍﻟﻘَﺼْﺪَ ﺑِﻪِ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮِﻳْﻦُ، ﺃَﻭْ ﻻَ ﻟِﺪُﺧُﻮﻟِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻹِﺷَﺎﺭَﺓِ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺑِﺎﻟﺴِّﻼَﺡِ ﻭَﺣَﻤَﻠَﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻤَّﺖْ ﺍﻟﺒَﻠْﻮَﻯ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ؟ ﻓَﺄَﺟَﺎﺏَ ﻧَﻔَﻌَﻨَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﺑِﻌُﻠُﻮﻣِﻬِﻢْ ﺑِﻘَﻮﻟِﻪِ، ﻧَﻌَﻢْ ﻳَﺠُﻮﺯُ “Pengarang kitab Fatawa Kubro ditanya tentang permainan yang terjadi diantara penduduk Malabar semisal pedang yang diasah /ditajamkan dan permainan saling pukul dengan pedang dengan bersandar atas penjagaan mereka dengan menggunakan tameng/perisai, dan umumnya selamat, terkadang terjadi luka-luka dan terkadang kematian dan apakah permaian ini boleh‘ Karena tujuannya melatih, atau tidak boleh, karena permainan ini tergolong memberi isyarat kepada orang Islam menggunakan pedang dan membawanya, sedangkan musibah umumnya terjadi dengan hal tersebut? Maka Mushonnif—semoga Allah memberi kemanfaatan pada kita dengan lantaran ilmu-ilmu mereka … menjawab, “YA” hal tersebut boleh.
3. Hukumnya Tidak Diperbolehkan. Islam adalah agama realis, Islam berjalan bersama manusia di atas realita dan alam kenyataan. Oleh karena itu Islam tidak memperlakukan manusia sebagai malaikat, dalam arti bahwa Islam tidak mengharuskan manusia supaya dalam seluruh percakapannya berdzikir,seluruh pendengarannya kepada Al-Qur’an dan seluruh waktu senggangnya di mesjid, Tetapi islam mengakui fitrah dan instink manusia, tidak mengherankan kalau manusia itu suka atau perlu kepada hiburan atau perlombaan, contohnya Tinju. Yang kita ketahui dalam olah raga tinju, seorang petinju menggunakan teknik saling memukul dengan kedua tangan untuk saling menjatuhkan lawan. Padahal apabila dilihat dalam kitab syarah Sulam taufiq hal.74
 ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﻯ ﻣِﻦْ ﻣَﻌَﺎﺻِﻰ ﺍﻟﻴَﺪَﻳْﻦِ ﺍﻟﻀَّﺮﺏٌ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ … ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻥْ ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺎﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ ﻫُﻮَ ﻛَﻀَﺮْﺏِ ﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ﺃَﻭ ﺿَﺮْﺏِ ﺫَﻟِﻚَ ﻓِﻰ ﺍﻟﻮَﺟْﻪِ .
“Dan diantaranya, yaitu kemaksiatan-kemaksiatan kedua tangan adalah memukul tanpa alasan yang benar—sampai pada ucapan pengarang: Pukulan dengan tanpa alasan yang benar adalah pukulan kepada selain isteri yang tidak patuh dan anak umur sepuluh tahun yang meninggalkan salat; atau memukul pada muka isteri yang tidak patuh dan anak umur sepuluh tahun yang meninggalkan salat. Hal ini juga di perkuat dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yaitu:
ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﺗﻞ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﺃﺧﺎﻩ ﻓﻠﻴﺠﺘﻨﺐ ﺍﻟﻮﺟﻪ
“ Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang bertengkar dengan saudaranya, hendaklah dia menghindari memukul wajah.” Jadi dari kedua keterangan di atas mengandung arti bahwa setiap perbuatan manusia dimintai pertanggung jawaban di hari akhir kelak. Sebagaimana firman Allah di Q.S Yasin: 65 yang artinya : “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. Dari beberapa rincian keterangan-keterangan dapat di katakana bahwa tinju lebih banyak kemudhorotannya dari pada kemashlahatannya.karena olahraga ini membahayakan jasad dan tidak memberikan manfaat bagi badan. Secara Syar’i. “barra’ berkata, “yang dimaksudkan kebinasaan ialah bila seseorang melakukan dosa, berarti ia menjerumuskandirinya ke dalam kebinasaan dan dia tidak bertobat. [12] Menurut Masjfuk Zuhdi (salah satu ulama dari Jatim), ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan yang mengisyaratkan keharaman olahraga ini. Pertama, Allah SWT melarang manusia mencampakkan dirinya ke dalam kebinasaan (Q.S. 2:195). Manusia wajib menghindari diri dari hal-hal yang mungkin menimbulkan celaka. Petarungan tinju adalah sesuatu yang merusak jiwa dan akal. Kedua. Hadist Nabi SAW yang menyatakan bahwa orang berduel untuk saling mengalahkan, baik yang menang ataupun yang kalah, sama-sama masuk neraka (H.R. Al- Bukhari). Ini karena mereka sama-sama berusaha untuk mengalahkan lawannya. Ketiga, Olahraga tinju memang bermanfaat memupuk keberanian dan kekuatan, namun bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Dalam kaidah hokum Islam dirumuskan bahwa menolak bahaya harus lebih diutamakan daripada mengambil manfaat. Karenanya, manfaat tinju tidak pada artinya sama sekali dibandingkan mudarat yang ditimbulkannya. Keempat, olahraga tinju terutama yang professional sering dijadikan ajang perjudian, tidak sedikit orang yang terlibat dalam taruhan untuk menjagokan petinju yang mereka kagumi. Olahraga ini menjadi pintu bagi orang-orang untuk melakukan maksiat. Majma' Fiqhi Islamy yang berada dibawah Rabithah Alam Islamy dalam pertemuan ke-10 sejak sabtu 24 Shafar 1408 H sampai Rabu 28 Shafar 1408 H menetapkan bahwa permainan TINJU tidak boleh dilakukan dan tidak boleh dinamai olahraga badan karena olahraga bertumpu pada latihan bukan menyakiti dan membuat bahaya. Dan wajib dihapuskan dari acara olahraga tingkat daerah/nasional ataupun tingkat dunia. Sebagaimana ditetapkan tidak boleh ditayangkan di televisi, agar generasi muda tidak mempelajari perbuatan buruk ini dan berusaha mengikutinya.


D. BAHAYA TINJU DAN HUKUMANNYA

Yang kita ketahui bahwa tujuan olahraga tinju ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Dalam artian Tinju membolehkan memukul wajah dan dada, sehingga menyebabkan kebutaan, gagar otak, patah tulang sampai pada kematian tanpa ada tanggung jawab. Hal ini bertentangan dengan Tujuan Olahraga yang sebenarnya yaitu perhatian terhadap jasad dengan melatih otot, menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting.





sumber gambar: https://i2.wp.com/kaaffah.xyz/wp-content/uploads/2015/11/tinju-amatir.jpg



sumber artikel: http://unm-olahraga.blogspot.com/2015/03/materi-tinju.html?m=1

CAPOEIRA

Capoeira ini adalah seni bela diri yang lebih seperti sebuah tarian. Berbeda dengan seni bela diri yang ada di Asia yang lebih kepada fisik dan kekuatan. Hal tersebut memunculkan sebuah pertanyaan bahwa apa sejarah dari Capoeira ini sehingga bisa disebut seni bela diri namun bentuknya seperti tarian. Sama halnya dengan seni bela diri lainnnya, Capoeira juga memiliki jenis gerakan khusus.
Sejarah Munculnya dan Perkembangan Capoeira Capoeira merupakan sebuah olahraga bela diri yang dikembangkan oleh para budak Angola, Afrika di Brasil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam Capoeira menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan. Kekangan dan belenggu oleh para majikan menumbuhkan hasrat para budak untuk bebas.Mereka kemudian mengembangkan teknik bela diri untuk kepentingan membebaskan diri. Latihan dilakukan sembungi-sembunyi, dan sarana penyamaran yang paling baik adalah tarian. Karena di Afrika tarian adalah bentuk ekspresi yang paling popular, maka para budak berlatih teknik serangan dan elakan Capoeira diiringi musik, nyanyian, dan tarian. Invasi Belanda pada tahun 1624-1630 sempat mengacaukan perkebunan dan industri gula di Brasil. Peluang itu dimanfaatkan untuk melarikan diri ke dalam hutan dan membentuk perkampungan. Perkampungan ini dikenal dengan nama Quilombos. Quilombo yang paling penting adalah Palmares yang mana penduduknya pernah sampai berjumlah sepuluh ribu dan bertahan hingga kurang lebih selama enam puluh tahun melawan kekuasaan yang mau menginvasi mereka. Struktur politik dan sosial perkampungan ini mirip dengan suku-suku di Afrika. Kampung ini dipimpin oleh seorang yang ditunjuk karena keberanian dan kemampuannya dalam menghadapi musuh. Ketua mereka yang paling terkenal bernama Zumbi. Begitu Belanda hengkang dari Brasil, para pemilik budak mengirimkan pasukan bersenjata ke hutan-hutan untuk menangkapi budak-budak dan menghancurkan perkampungan mereka. Para budak menyadari mereka kalah dalam persenjataan, mereka pun mengembangkan sistem bela diri yang mampu melawan senjata.Sistem bela diri ini disebut Capoeira de Angola . Capoeira sendiri adalah nama tanaman semak belukar di sekitar mereka, danAngola adalah nama negara yang diyakini sebagai asal kelompok budak pertama yang datang ke Brasil. Hingga kini Capoeira terbagi ke dalam dua aliran besar, yaitu Capoeira de Angola dan Capoeira Regional yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Pertarungan dalam Capoeira biasanya diiringi oleh musik yang disebut Jogo . Capoeira sering dikritik karena banyak orang yang meragukan keampuhannya dalam pertarungan sungguhan, dibanding seni bela diri lainnya seperti Karate atau Taekwondo. Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brasil oleh budak-budak Angola yang di bawa oleh orang-orang Portugis ke Brasil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melakukan latihan dengan diiringi oleh alat musik tradisional, seperti berimbau (sebuah lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh pemburu profesional bersenjata yang bernama capites-do-mato (kapten hutan). Biasanya capoeira adalah satu-satunya bela diri yang dipakai oleh budak tersebut untuk mempertahankan diri. Pertarungan mereka biasanya terjadi di tempat lapang dalam hutan yang dalam bahasa tupi-guarani (salah satu bahasa pribumi di Brazil) disebut ca-pura beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa inilah asal dari nama seni bela diri tersebut. Selain itu terdapat beberapa teori mengenai sejarah Capoeira di Brasil. Alkisah, pada abad ke-16 di sebuah kawasan bernama Angola, Afrika, hidup sekumpulan budak yang dijajah oleh Portugis.Para budak itu hidup menderita di bawah tekanan para majikan. Ancaman-ancaman serta hukuman gantung dan cambuk membayangi nasib mereka. Akan tetapi, semangat perjuangan mereka tetap menyala. Diam-diam mereka melawan, hingga akhirnya mereka berhasil menciptakan jurus bela diri baru yaitu Capoeira. Capoeira diciptakan berkat kecerdikan budak Angola mengoceh majikan mereka. Keganasan Capoeira ditutupi dengan gaya bela diri yang seindah tarian dan disertai nyanyian khas. Tendangan memutar dan melompat yang dilakukan mampu mempesona orang-orang yang menyaksikan.Bahkan, dua orang yang sedang latihan bertarung (Capoeira) justru terlihat seperti pasangan yang sedang menari. Capoeira semakin berkembang ketika budak-budak Angola tersebar hingga ke Brasil. Teori lain yang lebih mendapat dukungan adalah bahwa Capoeira lahir di Brasil, diciptakan oleh budak-budak yang berasal dari berbagai kawasan di Afrika, antara lain orang Yoruba, Bantu, Angola , Congo, dan Mozambik. Ahli-ahli sejarah Capoeira lebih mendukung teori ini karena yang ada di Afrika hanyalah sebagian unsur yang terpisah-pisah dari seni itu, bukan bentuknya secara keseluruhan. Dari sintesis tarian, pertarungan dan alat musik dari berbagai kebudayaan Afrika yang berbeda oleh para budak itu terciptalah Capoeria. Seiring perkembangan waktu, Capoeira mulai dikenal sebagai bela diri yang agresif. Kebrutalan makin parah sejak terjadi pembebasan budak pada tahun 1888. Ketika hukum untuk menghilangkan perbudakan muncul dan Brasil mulai mengimpor pekerja buruh kulit putih dari negara-negara seperti Portugis, Spanyol dan Italia untuk bekerja di pertanian, banyak orang negro terpaksa berpindah tempat tinggal ke kota-kota, dan karena banyak dari mereka yang tidak mempunyai pekerjaan mulai menjadi penjahat. Capoeira, yang sudah menjadi urban dan mulai dipelajari oleh orang-orang kulit putih, di kota-kota seperti Rio de Janeiro, Salvador da Bahia dan Recife, mulai dilihat oleh publik sebagai permainan para penjahat dan orang-orang jalanan, maka muncul hukum untuk melarang Capoeira. Sepertinya pada waktu itulah mereka mulai menggunakan pisau cukur dalam pertarungannya, ini merupakan pengaruh dari pemain capoeira yang berasal dari Portugal dan menyanyikan fado (musik tradisional Portugis yang mirip dengan keroncong). Pada waktu itu juga beberapa sektor yang rasis dari kaum elit Brazil berteriak melawan pengaruh Afrika dalam kebudayaan negara, dan ingin memutihkan negara mereka. Ini membuat Pemerintah Brasil berang dan melarang olahraga ini pada tahun 1892. Mereka yang ketahuan berlatih atau mengajarkan bela diri tersebut akan dihukum berat. Hukumannya berupa pemotongan otot, lutut, bahkan tenggorokan. Akan tetapi, riwayat Capoeira belum berakhir. Banyak pejuang Capoeira yang tetap setia dan berlatih secara sembunyi-sembunyi. Setelah kurang lebih setengah abad berada dalam klandestin, dan orang-orang mempelajarinya di jalan-jalan tersembunyi dan di halaman-halaman belakang rumah, Manuel dos Reis Machado, Sang Mestre Bimba, mengadakan sebuah pertunjukan untuk Getlio Vargas, presiden Brazil pada waktu itu, dan ini merupakan permulaan yang baru untuk capoeira. Akhirnya, pada tahun 1937 Getulio Vargas, Presiden Brasil pada masa itu, setuju mencabut larangan Capoeira dan justru ingin mempromosikan Capoeira sebagai olahraga khas Brasil. Capoeira makin menyebar di seluruh dunia berkat jasa Mestre (Sebutan untuk master dalam Capoeira) Bimba (1899-1974). Ia berhasil mengembangkan gaya Capoeira baru yang lebih cepat dibandingkan dengan Capoeira Angola, yaitu Capoeira Regional. Mulai didirikan akademi-akademi, agar publik dapat mempelajari permainan capoeira. Gaya tradisional yang disebut Capoeira Angola dipertahankan dan dikembangkan oleh Mestre Pastinha (1889-1982). Di Brasil dan berbagai negara seluruh dunia, umumnya diajarkan kedua gaya itu walaupun ada kelompok yang hanya mengajarkan Capoeira Regional atau Capoeira Angola saja. Sejak masa itu hingga masa sekarang capoeira melewati sebuah perjalanan yang panjang. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dari Indonesia sampai ke Jepang. Di Indonesia capoeira sudah mulai dikenal banyak orang, disamping kelompok yang ada di Yogyakarta, juga terdapat beberapa kelompok di Jakarta. Banyak pemain yang yang berminat mempelajari capoeira karena lingkungannya yang santai dan gembira, tidak sama dengan disiplin keras yang biasanya terdapat dalam sistem bela diri dari Timur. Seperti yang pernah dikatakan oleh seorang penulis besar dari Brazil Jorge Amado, ini pertarungan yang paling indah di seluruh dunia, karena ini juga sebuah tarian. Dalam capoeira teknik gerakan dasar dimulai dari ginga dan bukan dari posisi berhenti yang merupakan karateristik dari karate, taekwondo, pencak silat, wushu kungfu, dll. Ginga adalah gerakan-gerakan tubuh yang berkelanjutan dan bertujuan untuk mencari waktu yang tepat untuk menyerang atau mempertahankan diri, yang sering kali adalah menghindarkan diri dari serangan. Dalam roda para pemain capoeira mengetes diri mereka, lewat permainan pertandingan, di tengah lingkaran yang dibuat oleh para pemain musik dengan alat-alat musik Afrika dan menyanyikan bermacam-macam lagu, dan pemain lainnya bertepuk tangan dan menyanyikan bagian refrein. Lirik lagu-lagu itu tentang sejarah kesenian tersebut, Mestre pada waktu dulu dan sekarang, tentang hidup dalam masa perbudakan, dan perlawanan mencapai kemerdekaan. Gaya bermain musik mempunyai perbedaan ritme untuk bermacam-macam permainan capoeira, ada yang perlahan dan ada juga yang cepat. Capoeira tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional Brazil, dan para Mestre dari negara tersebut membuat capoeira menjadi terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil, dll. Siswa-siswa mereka belajar menyanyikan lagu-lagu Capoeira dengan bahasa Portugis Capoeira pr homi, / mininu e mulh (Capoeira untuk laki-laki, / anak-anak dan perempuan). Di Indonesia, sama seperti di negara-negara yang lain, kemungkinan Capoeira akan semakin berkembang. Tokoh-tokoh Capoeira 1. Mestre Bimba ( Manuel dos Reis Machado) Beliau dilahirkan di "bairro do Engenho Velho" di Salvador, Brazil. Julukan "Bimba" tercipta gara-gara sebuah “taruhan” antara ibunya dan bidan pembantu pada hari kelahirannya. Ibunya bertaruh bahwa dia akan melahirkan seorang anak perempuan, sedangkan bidannya berpendapat justru seorang bayi laki-lakilah yang akan lahir. Setelah lahir, sang bidan berkata “ Lihat...anda melahirkan seorang anak laki-laki....lihat! ada “bimba” (alat kelamin pria) nya! . putra dari Luiz Cândido Machado dan Maria Martinha do Bonfim ini kelak dikemudian hari akan dikenal sebagai Mestre Bimba (23 November 1900 – 15 February 1974). Dia mulai belajar Capoeira semenjak berusia 12 tahun, pada Bentinho seorang Kapten Navigator dari Estrada das Boiadas di Salvador.Pada waktu itu berlatih Capoeira masih merupakan sesuatu yang dilarang oleh pemerintah. Di kemudian hari, dia akan dikenal sebagai salah satu dari dua pendiri Capoeira kontemporer yang legendaris, selain Mestre Pastinha, yang dipercaya sebagai bapak Capoeira Angola. Pada umur 18 tahun, Bimba merasa bahwa Capoeira telah kehilangan efisiensinya sebagai sebuah bela diri, Capoeira justru menjadi semacam acara adat, dan hanya tinggal 9 gerakan yang tersisa. Pada saat itulah Bimba memulai menghidupkan kembali gerakan-gerakan dari perkelahian Capoeira dan menambahkan berbagai gerakan dari sebuah sebuah bela diri dari Afrika yang Batuque – sebuah tipe bela diri yang banyak menggunakan cengkeraman dan bantingan yang dipelajarinya dari ayahnya yang juga seorang jawara dalam bela diri tersebut.Ini adalah awal dari perkembangan menuju Capoeira Regional. Mestre Bimba pernah menjadi pekerja batubara, tukang kayu, penjaga gudang, penjaga pantai, petugas agen perjalanan berkuda tapi yang paling utama dia adalah seorang Capoeirista; seseorang dengan kepribadian yang sangat luar biasa. Tidak pernah merasa puas atas perlakuan pemerintah setempat di Bahia, dia pindah ke Goiânia pada tahun 1973 atas undangan dari salah seorang bekas muridnya. Dia meninggal setahun kemudian pada tanggal 15 Februari 1974 di rumah sakit Hospital das Clínicas de Goiânia karena stroke. Bimba berhasil menghidupkan kembali nilai-nilai murni didalam Capoeira, yang dahulu dipakai oleh para budak kulit hitam berabad-abad sebelum kelahirannya. Bagi Bimba, Capoeira adalah sebuah perkelahian, tetapi “kompetisi” harus dihindarkan selamanya karena dia percaya Capoeira sesungguhnya adalah perkelahian “kerja sama”, dimana pemain yang lebih pandai harus selalu bertanggung jawab atas pemain yang kurang pandai dan harus membantunya meningkatkan kemampuan bertarungnya sendiri. Mestre Bimba memperjuangkan apa yang menurutnya terbaik bagi Capoeira seumur hidupnya dan mencapai hasil yang gemilang. Sepeninggalnya pada tahun 1974, salah satu putranya, Mestre Nenel (Manoel Nascimento Machado), pada umur 14 tahun, mengambil tanggung jawab atas akademi Capoeira ayahnya. Mestre Nenel masih dianggap berjasa atas warisan sejarah dan budaya yang ditinggalkan ayahnya dan sekarang menjadi ketua sekolah Capoeira Filhos de Bimba. 2. Mestre Patinha ( Vincente Ferreira Pastinha) Vicente Ferreira Pastinha adalah seorang Putra dari pasangan Senor Pastinha José Maria dan Eugenia de Carvalh yang lahir pada 5 April 1889 di Salvador-BA, Brasil. Mestre Pastinha berlatih capoeira pertama kali pada usia 8 tahun bersama Benedito. Dia adalah seorang anak yang kuat di lingkungannya, hingga dia sering mengalahkan orang-orang yang lebih tua darinya. Suatu hari Benedito melihat sebuah agresi dari kolonial pada waktu itu, kemudian Benedito menyuruh Pastinha untuk mampir kerumahnya dan ia akan mengajarkan beberapa hal mengenai Capoeira. Pertemuan berikutnya dengan anak itu, Pastinha sudah bisa mengalahkan gurunya dengan cepat sehingga banyak anak-anak yang lebih tua menjadi pengagumnya. Mestre Pastinha memiliki masa kecil yang bahagia dan sederhana. Beliau mengambil kelas seni di sekolah de Liceu Artes e Ofício untuk belajar melukis, pada sore hari dia akan bermain dengan layang-layang dan praktek capoeira. Dia melanjutkan pelatihan capoeira dengan Benedito selama tiga tahun berikutnya.setelah itu beliau bergabung dengan sebuah sekolah pelaut karena keinginan ayahnya, karena ayahnya sangat tidak mendukung Mestre pastinha kala itu untuk belajar dan praktek capoeira. Di sekolah, ia memanfaatkan waktunya untuk mengajarkan capoeira kepada teman-temannya. Pada usia 21, ia meninggalkan sekolah pelaut untuk menjadi seorang pelukis profesional. Selama waktu luang ia akan berlatih capoeira diam-diam, karena masih ilegal pada waktu itu. Pada tahun 1941, Pastinha pergi ke sebuah roda pada hari Minggu di di Bairro da Liberdade, di mana para jago-jago capoeira akan datang dan berkumpul pada roda tersebut. Setelah menghabiskan sore di sana, salah satu master terbesar Bahia, Mestre Amorzinho, meminta Pastinha untuk mengambil alih Capoeira Angola. Akibatnya, pada tahun 1942 ditemukan Sekolah Angola Pastinha pertama, “Centro de Capoeira Angola Esportivo“, terletak di Pelourinho. Murid-muridnya biasanya memakai celana hitam dan t-shirt berwarna kuning, warna yang sama dari “Futebol Clube Ypiranga”, waktu sepak bola favorit nya. Dia ikut berpartisipasi dengan delegasi Brasil dari “Festival International de Artes Pertama Negras” di Dakar, Senegal (1966), dengan membawa Mestre João Grande, Mestre Gato Preto, Mestre Gildo Alfinete, Mestre Roberto Satanas dan Camafeu de Oxossi. Pastinha bekerja sebagai, penjahit, satpam (Leao de chácara) di sebuah rumah judi (casa de Jogo) dan pekerja konstruksi di “de Porto Salvador” untuk mempertahankan dirinya secara finansial sehingga dia bisa melakukan apa yang paling beliau cintai, yaitu menjadi Angoleiro. Setelah Dikhianati oleh janji-janji palsu dan otoritas yang sangat membencinya, Akhirnya pada masa tua Mestre Pastinha ditinggalkan di tempat penampungan kota (abrigo D. Pedro II – Salvador), menjadi buta dan sangat sakit. Dia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk capoeira Angola, dan pada 12 April 1981, ia memainkan pertandingan terakhir capoeira. Mestre Pastinha meninggal tanggal 13 November 1981 pada usia 92. Jenis-jenis dari Capoeira * Capoeira Angola Capoeira Angola merupakan salah satu jenis seni bela diri Capoeira yang berasal dari Brasil. Jenis seni bela diri ini merupakan jenis Capoeira yang pertama ada. Nama Capoeira Angola mulai dikenal pada masyarakat Brasil kira-kira pada tahun 1920-an. Akan tetapi pada tahun 1920-an nama Capoeira Angola ini belum diresmikan secara legal, kemudian pada tanggal 23 Februari 1941 nama tersebut diabadikan oleh Mestre Pastinha dengan membuka tempat latihan pertama yang bernama “Centro Esportivo de capoeira Angola”. Capoeira Angola mengacu pada tradisi-tradisi atau dapat dikatakan seni tradisional yang diciptakan sebelum yang nantinya akan lebih berkembang dalam gaya regional atau modern. Nama Angola itu sendiri diambil dari sebuah nama daerah di Afrika yang menjadi tempat tinggal orang-orang yang memainkan Capoeiranya sendiri. * Capoeira Regional Capoeira Regional mulai dikenal pada tahun 1920-an ketika Bimba bertemu dengan Yosua Cisnando Lima. Keduanya berpendapat bahwa Capoeira telah kehilangan sisi bela dirinya dan adanya kebutuhan untuk membentuk kembali Capoeira itu sendiri. Bimba adalah orang yang pertama membuat kombinasi dan metode pengajaran Capoeira. Atas saran dari Cisnado, Bimba memutuskan untuk memanggil gaya “Luta Regional Baiana”, sepertinya Capoeira masih ilegal pada waktu itu. Pada dasarnya, Capoeira Regional merupakan Capoeira asli yang tidak praktis. Dengan kata lain Capoeira ini merupakan Capoeira yang legal sebagai seni bela diri. Pelatihannya difokuskan pada serangan, menghindari dan serangan balasan, memberikan presisi tinggi dan disiplin. Bimba juga menambahkan beberapa gerakan seni lainnya, terutama “batuque”. Capoeira Regional mengenal 3 tingkatan, yaitu: calouro (mahasiswa), formado (lulus) dan formado especializado (spesialis). Ketika seorang pelajar menyelesaikan kursus, diadakan upacara perayaan khusus dengan syal sutra yang diikat di sekitar leher capoeirista. “Luta Regional Baiana” segera menjadi populer, yang pada akhirnya mengubah citra buruk para Capoeira. Bimba membuat banyak perubahan dengan menciptakan gaya baru, tapi yang paling terkenal adalah satu-satunya yang dibuat di tahun 1953 untuk Presiden Brasil, yaitu lio Vargas, dimana Presiden akan berkata “Capoeira o nico esporte verdadeiramente nacional” yang dalam bahasa Indonesia berarti Capoeira adalah olahraga yang memang benar-benar nasional. Gerakan dari Capoeira 1. Gerakan dasar Capoeira i>a. Ginga (Jinga) Ginga merupakan suatu gerakan dasar capoeira (sebuah kuda – kuda dalam ilmu beladiri lainnya.Ginga dimulai dari posisi paralel, yaitu posisi seperti duduk tanpa kursi, kemudian tarik kaki kiri kebelakang, bersamaan dengan tangan kanan kedepan, ulangi dengan posisi paralel kemudian tarik kaki kanan kebelakang dan tangan kiri kedepan.Ulangi terus hal tersebut sampai tak canggung lagi melakukannya. Perlu diingat, bahwa tangan dan kaki yang digerkan secara bersamaan harus berbeda arah (tangan kanan maka kaki kiri, lalu tangan kiri maka kaki kanan). b. Negativa Negativa yang berarti "negatif" digunakan untuk meniadakan serangan dengan gerakan rendah ke tanah di sisi seseorang, dengan kaki yang paling dekat ke tanah menempel di dada, tubuh berat diperpanjang lainnya, satu mendukung dengan tangan, dengan atas lengan di lokasi untuk melindungi wajah. Negativa juga dapat dilakukan dalam posisi lebih rendah dengan perut paralel ke tanah. Negativa ini juga digunakan sebagai menyapu sebuah. Jika capoeirista lainnya adalah memberikan tendangan yang membuat mereka berdiri dengan hanya satu kaki mendukung, kaki yang panjang dapat digunakan untuk menghubungkan belakang bahwa kaki mendukung dan menyapu itu. Takedown ini dikenal sebagai Derrubando Negativa. c.Esquiva Secara harfiah Esquiva berarti melarikan diri atau menghindar. Banyak bentuk yang melibatkan memindahkan kepala dan batang tubuh dari jalan serangan. Esquivas membedakan capoeira dari banyak seni bela diri lain untuk fakta sederhana akan bersama dengan aliran serangan itu dan melepaskan serangan yang sama atau lebih menghancurkan. Banyak serangan di capoeira berkomitmen penuh tendangan yang akan menyebabkan cedera lebih menghalangi mereka bukan menghindari mereka. Memblokir serangan marah dan ketidakseimbangan aliran permainan membuat esquivas lebih sering terjadi pada Rodas. Blok kadang-kadang terjadi ketika seorang pemain begitu tertangkap basah bahwa mereka digunakan secara naluriah. Situasi yang paling umum adalah pertahanan terhadap serangan tangan. · Esquiva de Baixa Juga dikenal sebagai Esquiva Frente de. "Menghindar Rendah", hal ini terlihat dari Ginga sangat rendah. Kaki belakang dan kaki yang berlebihan dan ditempatkan lebih jauh kembali untuk membawa pinggul lebih rendah ke tanah. Batang tubuh yang membungkuk ke depan membawa kepala bahkan lebih rendah. Jika kaki kiri kembali maka tangan kanan diletakkan di lantai, di sisi kiri yang digunakan untuk menjaga wajah dan kepala. · Lateral Esquiva "Side melarikan diri" atau samping mengelak. Hal ini dieksekusi ketika kaki berada dalam posisi paralel. Pelarian ini hanya membawa batang tubuh ke bawah dan ke kiri atau kanan (tergantung pada arah tendangan pemain lain) dan mencapai tangan di kepala tangan ini juga dapat ditempatkan di depan wajah untuk perlindungan. Beberapa akademi akan menempatkan pihak yang tidak menjaga ke lantai untuk mendapatkan bahkan lebih rendah. · Diagonal Esquiva Ini adalah menghindari yang secara bersamaan dodges dan kemajuan ke depan. Alih-alih langsung di bawah serangan atau ke samping seperti di esquiva lateral atau esquiva de frente, para capoeirista langkah diagonal dari ke kiri atau kanan serangan. Dia / dia menempatkan kaki depan di sebuah tegak lurus posisi untuk kaki punggung dan crouches bawah pada lutut dalam rendah terjang . Lengan kiri atau kanan muncul untuk melindungi wajah tergantung pada arah serangan sementara kelompok lain menjaga keseimbangan tubuh. Ini adalah esquiva cukup berguna karena serangan balik banyak tersedia untuk pemain dari posisi yang dapat mencakup martelos, ganchos, atau vingativas menghemat waktu berharga. d. Cocorinha Salah satu gerakan pertahanan yang paling sederhana. Dengan kaki rata dengan tanah pemain berjongkok dengan lutut ke dada sehingga menutup tubuh dan meliputi sisi batang tubuh dan kepala dengan satu tangan sementara yang lain adalah datar dan ke sisi untuk dukungan. Variasi lain dari ini melibatkan berjongkok dengan pangkal kaki di tanah dan lengan disilangkan di depan dan di atas wajah. e. Balança Gerakan Balanca dilakukan untuk menipu lawan, membuang waktu mereka, dan membuat lebih sulit bagi mereka untuk melacak gerakan yang akan dilakukan . Dengan cara yang sama sebagai sebuah speedskater, berat badan yang dialihkan dari satu kaki ke yang lain dengan gerakan melompat sedangkan lengan bergerak dengan cara yang sama seperti yang mereka lakukan selama Ginga. Balança ini biasanya dilakukan dari depan Ginga dan juga dikenal sebagai Cavalo. Seperti gerakan lain di capoeira, semua jenis tendangan, handstrikes, atau headbutts dapat dijalankan secara tak terduga dari gerakan. f. Meia Lua de Frente Meia Lua de Frente (Depan Half Moon) adalah luar-dalam tendangan sabit terlihat di lainseni bela diri. Tendangan ini menggunakan pinggul untuk menghasilkan kekuatan yang cukup untuk membawa kaki menendang di seluruh muka pemain. Meskipun dapat digunakan sebagai serangan itu sendiri, terutama digunakan sebagai sodokan atau perangkap untuk serangan lain. Kegunaan lain untuk itu bisa sebagai kombinasi dengan jungkir balik dan gerakan akrobatik lainnya karena itu bekerja sebagai pelarian. 2. Gerakan Lanjutan Capoeira a. Au Au adalah sebuah serangan dan pertahanan bergerak yang dapat menjadi fondasi dari beberapa kemungkinan kombinasi. Dalam bentuk dasarnya, lengan dan kaki membungkuk dan bagian belakang melengkung, sehingga tubuh membuat profil sasaran yang rendah dan pemain dapat menghasilkan manuver menendang. Dengan Au, Capoeiristas belajar untuk mengenali lingkungan mereka saat mereka menonton sebagian besar lawan mereka sehingga untuk menghindari ditendang sementara terbalik. Akibatnya, gerakan Au mengintegrasikan serangan dari cartwheel dan jika dilakukan dengan benar dapat meninggalkan lawan gemetar, tidak seimbang atau bahkan malu untuk melanjutkan.Gerakan Au muncul dalam variasi yang dikenal sebagai au batido, au aberto, au batendo, fechado dan au au sem mao. · AU Batido-The Batido Au adalah sebuah variasi Au mana dengan melakukan handstand, diikuti oleh twist dengan pinggul dan perpecahan, melakukan ke bawah Martelo .Selama sepakan, satu tangan melindungi wajah sedangkan yang lainnya jelas mendukung tubuh. Au batido secara harfiah berarti "cartwheel rusak". Gerakan ini adalah langkah defensif, digunakan ketika mencoba untuk melakukan cartwheel dan serangan lawan, umumnya dengan cabeçada, headbutt, para au batido terjadi, menyerang lawan terkejut sebelum serangan dijalankan. Para batido au kadang-kadang juga digunakan dalam keraguan atau hanya sebagai langkah trik. Langkah ini juga dilakukan dalam menipu, dan untuk kualitas, juga sering digunakan dalam breakdance di mana ia dikenal sebagai L-tendangan. · AU Aberto-dariesquiva Lengan bebas mencapai di busur di atas kepala ke arah gerakan. Kaki diperpanjang terjauh dari tubuh meninggalkan tanah pertama, menendang off dan menyediakan momentum. Kemudian sisi luas ditempatkan di sisi tubuh. Menekuk lengan pada siku mendukung berat badan sebagai kedua kaki melewati tubuh sepenuhnya diperpanjang. Sementara terbalik, tubuh harus dibuka dan sepenuhnya diperpanjang. Satu kaki menyentuh tanah kemudian yang lain. Lengan harus ditinggikan untuk perlindungan segera setelah mereka tidak lagi mendukung berat badan. b. Macaco Macaco mirip dengan gerakan jumpalitan kembali dengan pengecualian dimulai dengan satu tangan ditanam di belakang capoeirista dan gerakan awal dimulai dari berjongkok rendah. Macaco dimulai dengan berjongkok rendah dan menempatkan satu tangan di lantai tepat di belakang pinggul. Sisi lain dilemparkan ke atas tubuh sambil melompat dengan kedua kaki untuk meluncurkan pinggul lurus kepala. Gerakan kembali menyapu mencerminkan gerakan yang mengadopsi perenang saat melakukan gaya punggung. c. Macaquinhoa Gerakan ini sangat mirip dengan macaco dengan pengecualian bahwa itu lebih rendah dan kurang eksplosif. Lutut berada dalam posisi membungkuk lebih maju sementara satu tangan diletakkan tepat di belakang pangkal kaki. Dengan melompat seperti dengan macaco, para capoeirista menurunkan miring eksternal ke sikunya dan membawa lengan lainnya dan kakinya lebih.Macaquinho, yang berarti monyet kecil, adalah kombinasi dari macaco dan Queda de Rins. · Macaco em Pe Ini adalah macaco yang dilakukan tanpa hop atau berjongkok. Para macaco em pe menyerupai gerakan gabungan dari kemenangan yg mudah kembali dan cartwheel. Dengan berjongkok dan melompat, capoeirista jatuh ke belakang ke salah satu lengan sambil membungkukkan punggung dan pinggul memungkinkan untuk pergi di atas kepalanya sambil bergerak ke gerakan macaco standar. d. Bencao Bencao adalah dorongan tendangan lurus ke depan. Hal ini umumnya ditujukan pada daerah perut atau dada, dan capoeirista memukul dengan baik dengan seluruh kaki atau dengan tumit.Tingkat dampak bervariasi dengan jangkauan dan maksud dari melompat ke dalam menginjak ke kepala, atau dada. e. Martelo Martelo adalah jenis tendangan seperti yang dipraktekkan di Capoeira .Martelo, yang secara harfiah berarti "palu" dapat digambarkan sebagai sebuah tendangan bangsal lokomotif .Secara generik, itu adalah mogok dengan punggung kaki , bagian bawah dari tulang kering, atau tulang kering itu sendiri, terhadap tubuh lawan, yang paling umum adalah kuil kepala. Bentuk yang paling umum dari Martelo meliputi: · Martelo-em-Pe Ini adalah Martelo paling umum terlihat pada Daerah / Contemporânea Rodas. Ada banyak cara untuk memulai tendangan. Capoeira penekanan pada memanfaatkan tendangan dari mana saja kapan saja dapat memiliki Martelo mulai dengan kaki belakang naik, lutut digerakkan ke atas dan ke depan. Cara lain dapat dari Ginga atau melompat dari kaki belakang dan memutar kaki depan ke dalam satu menendang. Martelo em pe memiliki kaki menendang meningkat dengan lutut dan mengubahnya ke dalam permukaan menendang.Kaki yang ini dibentak ke arah kepala dan kembali kembali ke lutut kembali ke tanah.Penekanan ditempatkan pada kecepatan dan penipuan, bukan sistem gugur. Bahkan dengan KO tindakan pencegahan bisa dan akan terjadi karena berat dan kekuatan semata kaki. · Martelo Rotado Sebuah Martelo berputar.Ini mirip dengan Teh Tud dari Muay Thai lebih karena biasanya dikirim dari kaki belakang dengan paha dan kaki menghadap ke dalam sebelum mereka sepenuhnya diperpanjang.Pengendalian juga dikorbankan untuk kekuatan dan kecepatan sebagai kaki tidak berhenti, tapi berikut melalui dalam rotasi penuh dari pinggul. sumber gambar: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSnJP8CFMDY50Wtm7eYI9-emg3dveEU-kd8HDv0fBlhPcy2VhBsryVXBNp2jx_S sumber artikel: http://sejarahakademika.blogspot.co.id/2013/08/capoeira-sejarah-jenis-gerakan-tokoh.html?m=1 Sekalian numpang iklan ya, jangan lupa dilike, comment, dan subscribe ⬇ https://youtu.be/2M_zVDEWbQY Terimakasih

Senin, 26 Maret 2018

WUSHU (武術)

Pengertian Wushu Wushu (武術; bahasa Tionghoa: wǔshù) secara harafiah berasal dari dua kata, yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah ilmu perang, sedangkan arti kata “Shu” adalah seni. Sehingga Wushu bisa juga diartikan sebagai seni untuk bertempur/bela diri. Ini merupakan istilah yang lebih benar dibanding dengan istilah yang lebih terkenal tapi salah dalam penggunaannya, Kungfu , yang berarti “ahli” dalam bidang tertentu, tidak hanya terbatas dalam bela diri. Semua kategori Seni bela diri China yang tradisional, keras dan lembut dapat disebut Wushu. Wushu keras termasuk tinju selatan Nanquan dan tinju panjang Changquan . Wushu lembut termasuk tinju Taiji , Telapak Baguazhang , dan tinju Xingyiquan. Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh etnis China yang menetap di wilayah Asia Tenggara (terutama Indonesia) seringkali disebut dengan istilah Kuntao. 5 Elemen Wushu * Air : melambangkan kehidupan dan kelembutan, karena air memberi makan tumbuhan dan bentuk air sendiri yang selalu sesuai dengan wadahnya. * Kayu : melambangkan tulang dan otot, sebagai energi dari kehidupan yang jika terkena api akan mengakibatkan terbentuknya panas sebagai tenaga (otot). * Api : melambangkan kekuatan dan ketangkasan, memberi nutrisi dari hasil pembakaran yang membuat pembaharuan dalam kemajuan. * Tanah : melambangkan pertahanan, memberikan tempat bagi berbagai unsur untuk berkembang. * Logam : melambangkan penggunaan senjata, mengkombinasikan berbagai unsur yang bermanfaat untuk menguasai berbagai senjata yang sangat penting bagi Wushu. Hubungan berbagai unsur dalam Wushu adalah air mendinginkan api, api menempah logam, logam memotong kayu, kayu tumbuh dari bumi, bumi mengontrol air. Jadi, semua unsur ini saling berhubungan satu sama lain. Wushu pada dasarnya terdiri dari dua disiplin ilmu, yakni Taolu (套路; jurus/style) dan Sanda/sanshou (散打; tarung/sparring). Dalam Taolu, terbagi menjadi dua jenis juga, yakni menggunakan tangan kosong dan senjata (pendek-panjang). Masing-masing memiliki beberapa nomor di dalamnya, yang akan dijelaskan lebih jauh dibawah. Sedangkan Sanda adalah nomor pertarungan dalam Wushu; dibagi dalam kategori berdasarkan berat badan (48 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg). Nomor-nomor Pada Taolu 1. Tangan Kosong * Changquan (长拳 atau pukulan panjang) mengacu pada gaya wushu bergaya/ciri khas panjang, seperti Chaquan (查拳), Huaquan (華拳), Hongquan (洪拳, “banjir tinju”), dan Shaolinquan (少林拳), tetapi bentuk wushu yang bergaya modern ini awalnya berasal dari gerakan dan gaya tradisional dari utara; dimana orang-orang utara hidup/tinggal dekat dengan ibukota, dimana kehidupan mereka lebih damai dan aman serta didukung oleh tanah yang subur, sehingga mereka tidak sekuat orang-orang selatan. Gaya Changquan adalah yang paling banyak dilihat dari bentuk wushu; di dalamnya sudah termasuk kecepatan, kelincahan, kegesitan, akurasi, dan fleksibilitas. Selain itu, Changquan atau jurus utara ini menitikberatkan pada tendangan, memeliki serangan panjang dan cepat, teknik loncatan dan putaran yang indah. Changquan sulit untuk dilakukan/dipraktekkan dalam waktu singkat, karena membutuhkan fleksibilitas yang besar dan badan yang atletis. Kebanyakan dari para praktisinya sudah berlatih sejak usia muda. * Nanquan (南拳 atau tinju selatan) mengacu pada gaya wushu yang berasal dari China selatan, didalamnya termasuk Hongjiaquan (Hung Gar,洪家拳), Cailifoquan (Choy Li Fut,蔡李佛拳), dan Yongchunquan (Wing Chun,咏春拳). Gaya Nanquan terkenal karena pukulannya yang kuat dan keras, gerakan kuda-kuda yang stabil, memiliki posisi sikap badan yang rendah serta gerakan tangan yang rumit dan cepat untuk serangan-serangan jarak dekat. Serangannya efektif dan efisien serta mematikan, didukung oleh teriakan dan gertakan dalam menyerang. Bentuk wushu yang bergaya modern ini awalnya berasal dari gerakan dan gaya tradisional dari selatan; dimana orang-orang wilayah selatan China tinggal di daerah yang kurang subur dan dekat pelabuhan, sehingga mereka menajalani kehidupan yang keras. * Taijiquan (太极拳, Tai chi chuan) adalah gaya wushu dikenal lambat dan gerakannya terlihat santai. Taijiquan sering dianggap sebagai metode latihan untuk orang tua/lanjut usia, dan kadang-kadang dikenal sebagai “T’ai chi” di negara-negara Barat atau untuk orang lain sudah terbiasa dengan wushu. Bentuk wushu ini merupakan kompilasi modern yang didasarkan pada Yang (楊) style Taijiquan, juga termasuk gerakan Chen (陈), Wu (吴), Wu (武), dan Sun (孫) style. Taiji juga sering disebut sebagai ilmu bayangan. Gerakan-gerakan dari Taiji terkesan lambat, lembut, memutar secara kontinue dan tidak terputus. Permainan jurus Taiji ini sekilas terlihat tidak begitu istimewa, tetapi jika diselami lebih dalam lagi akan terlihat kesempurnaan jurus ini. Jurus Taiji sangat susah untuk dimengerti karena memiliki makna dan pengertian yang sangat dalam, bahkan ada anggapan bahwa Taiji merupakan ilmu yang paling sempurna. Taiji banyak digunakan untuk latihan kesehatan dan olahraga. 2. Senjata Pendek * Dao (刀 atau golok; disebut juga 刀術 – Daoshu) mengacu pada semua golok yang berbentuk melengkung seperti daun willow. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Golok dikenal memiliki karakter permainan yang galak, ganas, pemberani, cepat, bertenaga, tangkas serta gesit. Gerakannya didominasi oleh bacokan serta tusukan, gerakan manangkis dan menyerang terkombinasi dengan apik. Tangan yang tidak memegang golok berfungsi sebagai penyeimbang gerakan dan keindahan jurus. * Nandao (南刀 atau golok selatan) mengacu pada semua golok yang berbentuk melengkung pada umumnya. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Nanquan. Senjata ini tampaknya didasarkan pada pedang kupu-kupu dari Yongchunquan, gaya yang berasal dari selatan yang terkenal. Dalam standar Wushu, golok telah diperpanjang dan diubah sehingga hanya satu yang digunakan (sebagai lawan sepasang). Seperti juga pada toya selatan (Nan Gun) dan jurus-jurus selatan lainnya, golok selatan juga memiliki gerakan yang galak dan keras, disertai dengan suara teriakan dan gerakan patah-patah dan tegas, cepat, gesit dan bertenaga. * Jian (剑 atau pedang bermata dua) mengacu pada semua pedang bermata lurus (Straight Sword). Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Pedang bergerak lembut tetapi tetap terlihat ‘gentlement’. Gerakannya mirip burung Hong, banyak gerakan memutar, menangkis dan menusuk. Gerakan-gerakannya lincah, lembut, gentel dan sangat cepat. Penekanan jurus pedang ini terletak pada pergelangan tangan. Sekilas jurus pedang ini mudah dimainkan tetapi dilihat dari segi tekniknya pedang adalah jurus yang sangat tinggi tekniknya dan sangat sulit untuk dimainkan. * Taijijian (太极剑 atau pedang Taiji) adalah gaya/jurus pedang yang dimainkan berdasarkan gaya/jurus Taijiquan. Sama halnya dengan Taijiquan, Taijijian juga memiliki karakter yang lembut, mengalir, kontinue, serta tidak terputus. Gerakan Taijijian tentunnya mengadopsi gerakan pedang dimana di dalamnya terdapat gerakan memotong, menebas dan menusuk. 3. Senjata Panjang * Gun (棍 atau toya; disebut juga 棍術 – Gunshu) adalah senjata tongkat panjang yang terbuat dari kayu lilin putih. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Toya terkenal sebagai nenek moyang dari segala jenis senjata, karena banyak senjata yang dikembangkan dari toya. Toya merupakan senjata yang populer dan praktis. Karakter gerakan toya adalah gerakan cepat memukul, menotok, menyapu, menangkis, menekan, sontekan keatas, bertenaga. Gerakan toya sering berubah-ubah dengan cepat sehingga cukup membingungkan tetapi gerakannya tampak hidup dan lincah. Gun Shu lebih dominan dimainkan dengan tangan kanan serta lebih banyak main di belakang badan * Nangun (南棍 atau toya selatan) sama seperti Gun/toya, tetapi menggunakan gaya/style Nanquan yang memiliki karakter lebih bertenaga dan keras. Ukuran toyanya biasanya lebih pendek sedikit dari Gun Shu, serta sedikit lebih besar. Karena toya ini merupakan jurus selatan maka gerakannya tampak patah-patah tetapi keras, bertenaga dan mematikan. Nan Gun lebih dominan dimainkan dengan tangan kanan serta lebih banyak main di depan badan. Dalam toya selatan juga terdapat teriakan yang mengiringi jurus sebagai penambah semangat. * Qiang (枪 atau tombak) adalah tombak lentur dengan ciri khas rumbai merah yang melekat pada ujung tombak yang terbuat dari besi yang tajam. Ujung tombaknya juga banyak variasi bentuknya. Gaya wushu yang cocok dengan senjata ini adalah gaya Changquan. Jurus Qiang/tombak ini bertumpu pada sisi mata/ujung tombak yang tajam, berbeda dengan Gun/Nangun (toya) yang bisa menggunakan kedua sisi. Tombak juga disebut sebagai ‘raja’ dari segala senjata karena bisa mewakili karakter senjata pendek maupun panjang, bisa bergerak seperti toya, gesit seperti pedang, ganas seperti golok. Gerakannya cepat dan gesit, berputar, mematuk ke segala arah seperti ular. Selain untuk menyerang tombak bisa dipakai untuk menangkis, membanting, menekan dan menerobos. Koreografi Grup atau berpasangan Duilian (對练) atau nomor berpasangan/grup dan Jiti (集体), pertunjukan gerakan secara grup. Duilian (對练) atau dual event adalah bentuk pertunjukan koreografi yang berupa tarung/sparring dengan senjata, tanpa senjata/tangan kosong, atau bahkan tangan kosong melawan senjata. Duilian biasanya membutuhkan tindakan perancangan/koreografer sebelumnya, dimana sinkronisasi serta kecocokan gerakan sangat penting. Sedangkan Jiti (集体) atau grup event, adalah bentuk gerakan yang terkoordinasi dan halus yang dimainkan secara berkelompok/kolektif. Biasanya dalam nomor ini memungkinkan kelompok musik instrumental untuk menemani koreografi selama pertunjukan. Karpet yang digunakan dalam pertandingan berkelompok ini juga lebih besar dari yang digunakan dalam pertandingan nomor individual. Nomor Tradisional Selain kategori modern diatas, ada juga beberapa nomor lainnya yang dipertandingkan secara terbatas, yang dilakukan terpisah dari pertandingan rutin/wajib, yaitu kategori Tradisional . Nomor kategori ini biasanya hanya dilakukan di China saja. Beberapa nomor/gerakan tangan kosong yang populer dipertandingkan antara lain : - Baguazhang (八卦掌) – Eight-Trigrams Palm - Bajiquan (八極拳) – Eight Extremes Fist/Boxing - Chaquan (查拳) – Cha Fist/Boxing - Huaquan (華拳) – Hua Fist/Boxing - Wing Chun (Yongchunquan) – Eternal Spring Sedangkan nomor/gerakan senjata nya antara lain : - Shuangdao (雙刀) – Double Broadsword - Shuangjian (雙劍) – Double Straight-Sword - Shuanggou (雙鈎) – Double Hook-sword - Sanjiegun (三節棍) – Three Section Staff - Dadao (大刀) – Great Sword Wushu di Indonesia Di Indonesia, Wushu kini mendapat perhatian yang istimewa dari masyarakat. Wushu yang dulu hanya dimainkan oleh orang-orang tua, dan itu pun hanya golongan tertentu, kini telah memasyarakat. Tidak ada data resmi yang mencatat sejak kapan Wushu mulai masuk ke Indonesia. Tetapi sejak puluhan tahun silam telah di mainkan oleh banyak orang dari berbagai kota besar maupun kecil di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Surabaya, Semarang dan masih banyak lagi daerah lain. Wushu yang berstandar Internasional baru dikenal dan dipopulerkan di Indonesia pada tahun 1992 yang di prakarsai oleh tokoh olahraga IGK Manila, yang kemudian menjadi Ketua Umum nya yang pertama serta berhasil membawa Nama Wushu Indonesia ke forum Internasional. Pada waktu itu, Wushu di Indonesia diresmikan atau mulai menjadi sebuah organisasi olahraga yang resmi terdaftar di KONI pada tanggal 10 November 1992 dengan nama Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI). Dan untuk pertama kalinya Tim Wushu Indonesia berpartisipasi pada ajang SEA GAMES Singapura tahun 1993. Sejak saat itu, perkembangan olahraga Wushu di Indonesia tergolong pesat, dan diminati oleh berbagai kalangan, termasuk dari kalangan pribumi. Beberapa atlet Wushu Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa di level Asia, antara lain Gogi Nebulana, Susyana Tjan. Olahraga Wushu di Indonesia sendiri dipertandingkan pada iven lokal seperti Pekan Olahraga Nasional dan Daerah, sedangkan pada iven-iven dunia seperti di Sea Games, East Asian Games, Asian Games, World Wushu Championships, World Junior Wushu Championships, World Combat Games, dan sebagainya. sumber gambar: http://www.tionghoa.info/wp-content/uploads/2012/08/wushu-300x187.jpg sumber artikel: http://www.tionghoa.info/kesenian-wushu/

Minggu, 25 Maret 2018

Shorinji Kempo (少林寺拳法)

Shorinji Kempo (少林寺拳法) atau yang di Indonesia dikenal dengan “kempo” merupakan seni bela diri yang berasal dari Jepang. Kaiso (Doshin So) lah yang telah menciptakan Shorinji Kempo di tahun 1947.
- Shorinji Jika ditulis kanji : 少林寺, jika ditulis hiragana : しょうりんじ jika ditulis romaji (huruf latin/yang biasa dipakai di Indonesia) menjadi “shourinji”, dibaca “syourinji”, artinya : “kuil hutan bambu atau kuil shaolin”. Di Indonesia ditulis “shorinji” saja. - Kempo Kanji : 拳法 , hiragana : けんぽう, romaji : “kenpou”, dibaca : “kempou”, artinya : “seni pertahanan diri China atau aturan dan jalan hidup”. Untuk memudahkan membacanya di Indonesia ditulis “kempo” saja. Jiwa dan raga merupakan kesatuan yang tak terpisahkan (心身一如: shinshin ichinyo) dan melatih raga dan jiwa (拳禅一如: kenzen ichinyo) merupakan filosofi dasar dalam latihan kempo. Oleh karena itu Kempo mempunyai tiga manfaat yaitu: “pelatihan dan pertahanan diri”(護身錬鍛: goshin rentan), “pelatihan mental” (精神修養: seishin shuyo) dan “meningkatkan kesehatan”(健康増進: kenko zoshin). 1. JANJI DAN IKRAR KENSHI JANJI Kami berjanji : Akan tetap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati atasan, tidak meremehkan bawahan, saling mengasihi, saling menolong. Kami berjanji : Akan tunduk pada pimpinan, mengikuti latihan tanpa keraguan, sebagai insan yang murni. Kami berjanji : Akan mengamalkan ajaran Kempo, bagi masyarakat banyak, dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi. IKRAR Kami Putra Indonesia : Pecinta Tanah Air, bertekad mempertinggi martabat bangsa. Kami Putra Indonesia : Pembela kebenaran dan keadilan, berprikemanusiaan, bersopan santun, senantiasa mengutamakan, kepentingan bangsa dan negara, diatas kepentingan pribadi. 2. BUSHIDO Dari huruf kanji ( China / Jepang-nya tertulis ( Tombak ) si stop Bu. Ini kiasannya ialah “ menolak serangan “ ; bagaimana menolak serangan secara sempurna ? Kita harus bayangkan bahwa “ serangan “ itu bukan sekedar pukulan atau tendangan lawan. “ Serangan “ dalam arti kata luas meliputi juga “ cobaan”;”kesulitan”;tekanan mental/phisik, rasa dendam, iri, emosi, dan sebagainya, itu semua mesti dikuasai. Dikuasai mulai dari menguasai diri ( taklukan dirimu ) dan menguasai lawan / serangan. Di dalam proses pendidikan bela diri harus dilihat bahwa “ serangan “ itu mungkin saja datang setiap saat dan sepanjang masa hidup. Oleh karena itulah “persiapan diri “ kita juga harus komplit, bukan sekedar latihan teknik – teknik bela diri saja, juga latihan ketahanan mental, ketahanan phisik sepanjang masa. Dengan latihan tersebut kita akan terbiasa menjadi orang yang sportif, bijaksana, berpikiran luas, tidak cepat tersinggung, pandai menghargai orang lain dan juga secara badaniah sehat dan kuat. Kalau BU artinya ajaran kesatriaan, maka BUSHI ( SHI atau kesatria ) artinya kesatria yang mengikuti pendidikan Kesatriaan. BUSHIDO ( DO=jalan/alur/cara ) artinya “ dengan jalan kesatria “ . Sering kita pakai istilah “ bermental BUSHIDO “ yang secara tepat kita samakan artinya dengan SPORTIF atau TAHAN UJI. Memang begitulah. Bagaimana dengan praktek latihan rutin kita ? Lihatlah umpamanya peraturan – peraturan dan ketentuan serta cara – cara latihan kita, mulai dari pakaian, sikap,baris, chi-kon, gerakan – gerakan, dan sebagainya, semua harus benar, rapi dan 100% dikerjakan. MENGAPA ANDA KENA MAKI SEMPAI? MENGAPA SEMPAI KENA MAKI SENSAI? Lantaran tentunya gerak dan sikap belum sempurna dan juga untuk terbiasa menerima “ TEKANAN BATHIN “ berupa makian atau bentakan – bentakan dan “ TEKANAN BADAN “ berupa teknik – teknik yang sakit dan ilmu. 3. Konggo Zen – Merupakan pecahan dari aliran budhisme – Disebut juga Zen Utara (karena berasal dari daerah utara propinsi Honan, Zen lainya disebut Nan Zen atau Zen selatan) – Calon biksu tidak cukup jika hanya bersemedi saja untuk mencapai syahdu/kosong – Mengharuskan pengikutnya melakukan Zen (semedi) di tambah latihan jasmani-beladiri – Ajaran yang terpenting adalah bahwa apa yang disebut surga atau neraka tidak hanya terdapat setelah kita meninggal dunia, tetapi nyata dan ada di hadapan serta terdapat dalam diri kita sendiri. Cara mencapai surga adalah bersemedi dan beladiri. 4. FALSAFAH BELADIRI SHORINJI KEMPO 1. Ken Zen Ichi nio (ken = berkelahi, Zen = bersemedi, Ichi = satu, Nio = badan) – Dalam Shorinjikempo, berkelahi dan bersemedi dilakukan dalam satu badan. 2. Shu Syu Ko Ju (Shu = diutamakan, Syu = bertahan, Ko = menyerang, ju = disesuaikan) – Dalam ilmu Shorinji Kempo lebih diutamakan bertahan dari pada menyerang, dan serangan disesuaikan dengan keadaan lawan. 3. Go ju ittai ( Go = kasar, Ju = lemah, Ittai = bersama-sama) – Dalam berlatih Kempo, harus menguasai Goho dan Juho secara bersama-sama. 4. Fusatsu Fugai (fu = tidak/tanpa, satsu = membunuh, gai = menyakiti/merugikan) – Dalam Shorinji Kempo, diusahakan mengalahkan lawan tanpa menyakiti – membunuh. 5. Komite Shutai (Kumite = berpasangan, Shutai = diutamakan) – Dalam Shorinji Kempo, harus berlatih secara berpasangan. 6. Riki Ai Funi – Dalam Shorinji Kempo terdapat penyatuan kekuatan dan rasa kasih sayang. 5. ATEMI NO GO YOSHO ( Lima syarat / unsur serangan ) Betapapun kerasnya pukulan atau tendangan atau Atemi Lainnya ia tidak akan efektif tanpa memenuhi seluruh lima unsur / syarat serangan . Adapun lima unsure tersebut yakni : 1. KYU SHO ( Titik Kelemahan ) Seperti sudah pernah diajarkan, dalam tubuh manusia ini terdapat banyak sekali Titik Kelemahan. Penting sekali bagi kita untuk menghafal dan dengan sekejap dapat menemukan letaknya titik kelemahan tersebut, terlebih-lebih terhadap badan yang sadang bergerak. Secara umum titik kelemahan yang di kenal untuk permainan Kempo ada 138 tempat. Adalah menjadi syarat utama untuk dengan sempurna memasukan serangan kita ke “ spot “ itu. 2. MA AI ( Jarak Sasaran ) Zpenting untuk diingat dan dirasa penentuan jarak jangkau antara lawan dan kita. Jarak di sini bukannya agar dapat terkena tetapi sasaran harus kena pada saat pukulan / tendangan kita mencapai titik optimumnya, dengan keadaan kuda – kuda yang terkuat. Untuk itu setelah “ terasa “ jarak cukup maka harus diperhitungkan gerak pundak, pinggul, dan sebagainya agar jarak tersebut tidak “ lepas “ lagi. 3. KAKU DO ( Sudut Sasaran ) Untuk lebih mengefektifkan serangan, maka tidak semua titik kelemahan dapat dimatikan dengan serangan yang sama. Serangan ke SUI-GETSU misalnya hanya efektif pada 10 derajat – 15 derajat . Demikian juga titik kelemahan lain, lain pula sudut serangannya. 4. SHYOKU DO ( Kecepatan Serangan ) Dalam melaksanakan serangan, makin cepat serangan itu mendarat, makin baik. Ini bukan berarti bahwa serangan itu harus dilakukan terburu – buru, melainkan kecepatan “ di jalan “ sampai sasaran. Betapa kerasnya buku – buku atau otot – otot kita akan terkalahkan oleh speed serangan yang mengenai titik kelemahan. Sarung tinju yang berisi yang berisi spoons yang kenyal dan lembek itu pun ika dilancarkan dengan kecepatan tinggi dapat menghasilkan “ Knock out “ , juga lipatan kertas koran jika disabetkan dengan kecepatan tinggi dapat memutuskan sumpit, begitulah contohnya. Memukul benda – benda keras, bukan hanya melukai kulit luar saja, tetapi sesuai dengan jaringan – jaringan syaraf yang juga rusak, maka akan membawa akibat kelainan – kelainan internal tubuh lawan. 5. KYO JITSU ( Kebulatan tekad ) Kebulatan hati di sini mencakup kebulatan mental dan phsik, artinya kita siap lahir batin untuk melancarkan serangan. Sebenarnya melakukan ATEMI itubukan hanya tenaga lawan, tetapi juga kekuatan mental lawan. KYU JITSU phisik kelihatan dalam sikap Gamae kita . KYU JITSU mental, misalnya kalau kita “ lengah “ atau “ kendor “ semangat kita, maka saat beberapa detik itu dapat mengakibatkan kecelakaan fatal bagi kita atau “ kendor “-nya kesiapan kita itu membuat pukulan / tendangan kita menjadi “ tidak berisi “ atau terbaca lawan, sehingga sia- sialah tenaga yang kita keluarkan. Demikianlah jika serangan kita ingin efektif berisi dan mantap maka tidak satu syarat pun boleh tertinggal. Tiada cara lain untuk menyempurnakan refleks, kecepatan, pengenalan titik kelemahan, dan sebagainya, selain berlatih dengan keras dan penuh variasi gerakan di DOJO dengan diperlengkapi alat – alat ( Do ) untuk mempraktekan dengan sesungguhnya bagaimana rasanya serangan 6. Gakka (Teori) 1. Tai-sabaki 2. Tachi-kata 3. Kihon-bogi 4. Kari-ashi 5. Gatame 6. Ashi-sabaki 7. Silabus sampai Shodan (I DAN) 8. Pembinaan Wilayah * Turut aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah/pekerjaan dan lingkungan sekitar. * Mengetahui dengan teliti situasi di wilayahnya, misalnya di sekolah, gedung – gedung penting, pos polisi, pos pemadam, poliklinik, kelurahan,dsb. Sehingga senantiasa dapat memberikan pertolongan bagi yang memerlukan. * Hadir dan memperhartikan kegiatan-kegiatan beladiri lainnya di wilayahnya. * Mengadakan latihan secara reguler dan tertib di wilayahnya. * Mengadakan hubungan baik dengan pejabat / instansi pemerintah setempat. * Dan lain – lain tindakan yang dapat membuat nama PERKEMI bertambah harum. KASIH SAYANG TANPA KEKUATAN ADALAH KELEMAHAN, KEKUATAN TANPA KASIH SAYANG ADALAH KEZALIMAN. sumber gambar: https://shorinjikempoboyolali.files.wordpress.com/2016/08/doshin-so-meditating.jpg?w=748 sumber artikel: 1.https://shorinjikempoboyolali.wordpress.com/pengertian-shorinji-kempo/ 2.https://perkemidojobireuen.wordpress.com/8-ringkasan-pelajaran-kempo/